- Viral anggota DPR berjoget di sidang tahunan MPR
- Deddy sebut warganet yang menyerangnya buzzer bayaran
- Bro Ron sebut Deddy tak bisa bedakan sidang dan perayaan
Suara.com - Wakil Ketua DPW PSI Jawa Barat, Ronald Aristone Sinaga atau akrab disapa Bro Ron, lagi-lagi menjadi sorotan warganet. Aksinya di sosial media memang selalu menjadi perbincangan warganet.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @brorondm, ia mengunggah sebuah video yang menanggapi video dari politis PDIP yaitu Deddy Yevri Sitorus terkait viralnya video anggota DPR yang sedang berjoget di sidang tahunan MPR.
Pada video tersebut, Deddy menyebutkan bahwa orang-orang yang menyerangnya di sosial media adalah buzzer yang dibayar.
“Cie, operasi buzzer berbiaya Rp8 miliar buat nyerang saya, keren kalian. Nyerang kader-kader PDIP yang lain juga, soal joget-joget setelah selesai sidang tahunan MPR. Di istana joget-joget kagak ribut ya,” ucap Deddy divideo tersebut dikutip Selasa (26/8/2025).
Video itupun menjadi viral dan di tanggapi oleh Bro Ron. Dia mengatakan sebuah perbedaan dari sidang dan perayaan.
Sidang tahunan kata Bro Ron, untuk mendengarkan laporan pertanggungjawaban presiden, kalau di istana itu hari ulang tahun negara, dan itu disebut pesta.
“Kamu itu tidak mengerti ya, bedanya sidang dan perayaan. Sidang tahunan itu mendengarkan laporan pertanggungjawaban presiden atau laporan-laporan lainnya, apa yang kejadian di negara ini. Kalau di istana itu hari ulang tahun negara, ya namanya ulang tahun, ya pesta. Batak dasar lu,” ucap Bro Ron menanggapi hal tersebut.
Bro Ron juga mengatakan bahwa Deddy seorang politis senior tapi tidak bisa membedakan antara sidang dan upacara perayaan, ia juga merasa Deddy sedang stres karna tidak diajak ke istana.
“Sebagai politis senior, kok dia gak paham perbedaan sidang dan upacara perayaan? Mungkin lagi stres gak diajak ke istana ya?” tulisnya di keterangan video tersebut.
Baca Juga: Rakyat Marah soal Gaji DPR Rp100 Juta, Dasco: Setelah Tunjangan Rumah Hilang, Tak Sebesar Itu Lagi
Video ini pun di banjir komentar dari warganet, salah seorang warganet @triznasunnt***, merasa tidak perlu menggunakan buzzer untuk menyerang, tapi sudah dipastikan kalau untuk sarang tikus atau DPR akan jadi bulan-bulanan jika membuat kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.
“Gak perlu pake buzzer juga udah pasti di serang tuh sarang tikus,” tulinya.
Hal yang sama juga dirasakan @mazsmo**, bahwa ia mengamati pola pikir dari politis PDIP itu, bahwa kalau dapat kritik dari masyarakat, ia menanggapinya bahwa itu adalah buzzer.
“Oh begitu polanya ya, kalo ada yang kritik di bilang buzzer, hmmm i see,” tulisnya di kolom komentar tersebut.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan lagi dari Deddy mengenai Ronald yang menanggapi videonya tersebut.
Reporter: Safelia Putri