Akibatnya, 794 demonstran yang melakukan aksi kekerasan ditangkap polisi.

“Didominasi oleh pelajar anak yang seharusnya melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya masing-masing,” ungkapnya.
Adapun ratusan peserta aksi yang ditangkap berasal dari berbagai daerah seperti Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Jakarta.
Kemudian anak-anak pelajar yang berasal dari Indramayu, dari Cirebon, dari Purwakarta dari Cianjur, dari Serang, dari Depok karena mengikuti ajakan medsos ini.
Dari hasil penyelidikan, mereka melakukan aksi usai termakan hasutan, kemudian mengajak anak-anak lainya menyebar kabar bohong yang menimbulkan kerusuhan.
Kemudian akun-akun yang intens mengajak para pelajar untuk melakukan anarkis tersebut ,ada juga yang mengajak membuat atau menjelaskan tata cara pembuatan bom molotov dengan iming-iming perbuatannya dilindungi hukumnya dan keamanan.