"Gini-gini yang bikin (masih) cinta Indonesia. Orang-orangnya ada aja ulahnya. Tapi pemerintahnya memang parah sih," tutur warganet lain.
Sementara itu, beberapa komentar bernada humor juga bermunculan, mencoba menebak isi hati sang ulama.
"Dalam hati habibnya, 'Sudah, iyain aja daripada diikutin sampai depan'," kelakar seorang pengguna media sosial.
Terlepas dari berbagai interpretasi, momen ini menjadi bukti bahwa sebuah demonstrasi tidak melulu soal ketegangan dan konflik.
Di dalamnya, terselip sisi humanis, religius, dan bahkan humor yang menunjukkan betapa kompleks dan berwarnanya ekspresi masyarakat Indonesia dalam menyuarakan pendapat mereka.