- Mahasiswa sampaikan tuntutan langsung ke Istana dan diterima oleh tiga menteri
- Menteri Brian Yuliarto pastikan aspirasi akan diteruskan ke Presiden dan kementerian terkait
- Pemerintah ingin dialog dengan mahasiswa terus berlanjut secara terbuka dan berkelanjutan
Suara.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto memastikan tuntutan yang dibawa oleh mahasiswa ke Istana Negara, Kamis malam, bakal disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, Kamis malam, (5/9/2025), Brian bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menerima perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi di Istana.
Para mahasiswa menyampaikan langsung aspirasi kepada menteri-menteri sebagai perwakilan dari pemerintah.
Perihal apa saja yang terjadi di dalam Istana Negara saat bertemu mahasiswa, Brian mengatakan, ia dan Prasetyo sudah mengobrol dari hati ke hati untuk mendengarkan pandangan dan ide dari mahasiswa tentang perbaikan agar Indonesia dapat lebih cepat maju.
Pemerintah yang diwakilkan Brian serta Prasetyo mendengarkan sekaligus beragam tuntutan yang disampaikan mahasiswa, termasuk tuntutan 17+8.
"Oh iya itu pasti juga disampaikan. banyak hal sekali, tadi banyak sekali tuntutan yang kita semua catat. Sama Mensesneg bersama kami juga hal-hal apa yang perlu kita lakukan untuk perbaikan-perbaikan di berbagai sektor," ujar Brian usai bertemu mahasiswa di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
![BEM SI Kerakyatan menyampaikan aspirasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Biro Pers Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/05/84777-bem-si-kerakyatan.jpg)
"Tentu kita berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan kita juga ingin diskusi ini bisa berlangsung terus secara berkelanjutan tidak hanya ketika kondisi seperti ini. Tapi kita bisa terus menerus saling mengisi saling melihat hal-hal mana yang perlu kita perbaiki bersama," sambung Brian.
Brian memastikan tuntutan tersebut akan disampaikan oleh Mensesneg hingga ke meja Presiden Prabowo Subianto, serta ke meja kementerian-kementerian untuk ditindak lanjut.
"Oh iya iya. Tentu akan disampaikan Sesneg tentu dilanjutkan tidak hanya ke bapak presiden tapi ke kementerian-kementerian mana yang perlu kita perbaiki, mana yang perlu kita tingkatkan," kata Brian.
Baca Juga: BEM SI Kerakyatan "Gedor" Istana: Desak RUU Perampasan Aset, Usut Makar, Tolak Militerisme
Sementara itu, di dalam Istana Negera saat memberikan sambutan, Prasetyo mengajak para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa terjebak pada istilah atau diksi yang kaku.
"Saya dan kami terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi dari seluruh pihak apalagi dari adik-adik mahasiswa,” kata Prasetyo dikutip dari keterangan tertulis.
Prasetyo turut mengungkapkan bahwa ia telah meminta izin kepada Presiden Prabowo untuk menggunakan Istana Negara dalam pertemuan Kamis malam.
"Saya tadi minta izin bapak Presiden, meskipun bukan Bapak Presiden bolehkah kami pinjem? Silakan, Istana itu bukan punya Presiden, itu adalah punya kita bersama-sama karena saya mau bertemu dengan adik-adik. Sampaikan salam hormat saya dan silahkan sampaikan apa yang menjadi kehendak adik-adik,” kata Prasetyo.
Lebih dari 30 perwakilan organisasi kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi ekstra hadir dalam pertemuan di Istana Negara, diantaranya Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, PB HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, KAMMI, hingga Generasi Muda FKPPI.