- Kepala BIN dan petinggi intelijen dipanggil Presiden Prabowo ke Istana.
- Keduanya kompak pastikan kondisi Indonesia saat ini sudah aman.
- Kepala BIN bungkam soal dalang, bawa informasi penting untuk presiden.
Suara.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra memastikan situasi dan kondisi Indonesia saat ini sudah aman.
Pernyataan tersebut disampaikan Herindra sesaat sebelum masuk menuju Istana Kepresidenan Jakarta untuk menghadap Presiden Prabowo Subianto pukul 13.00 WIB.
"InsyaAllah aman, insyaAllah aman," kata Herindra di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Sementara itu ditanya apa tujuan menghadap Prabowo di Istana, Herindra mengaku tidak tahu.
Ia menyatakan bahwa dirinya hanya dipanggil presiden.
"Tentunya ada informasi yang harus saya sampaikan kepada presiden. Itu aja," kata Herindra menanggapi pertanyaan apakah akan membahas kondisi pasca kericuhan di sejumlah wilayah.
Ketika ditanya mengenai sosok dalang di balik kericuhan yang terjadi, Herindra tidak menjawab gamblang.
Ia sebatas berujar akan memberikan informasi penting kepada Prabowo.
"Pokoknya akan kita... saya akan menyampaikan informasi yang penting kepada bapak presiden," kata Herindra yang terus berjalan sembari menenteng dokumen.
Baca Juga: Ray Rangkuti 'Sentil' Pemerintah: Cuma Fokus Urus Rusuh, Belum ke Akar Kemarahan Publik
Setengah jam sebelumnya, hadir lebih dulu di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk menghadap Prabowo, yakni Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudiyanto.
Aris turut memastikan kondisi dan situasi di Indonesia saat ini sudah aman. Ia mengatakan kondisi saat ini bagus dan sudah teratasi dengan baik.
"Ya, aman, semuanya aman Kita harus kompak, dan semua elemen bangsa juga sudah terlibat. Kemarin seluruh ormas-ormas keagamaan, semuanya terlibat menjadi satu. Kita jaga kekompakan ini, Indonesia akan maju," kata Aris.
Aris belum mengungkapkan apa yang menjadi agenda dalam pertemuan dengan Prabowo siang ini.
Sementara terkait rencana pemeritnah menerima audensi mahasiswa dan organisasi kepemudaan, Aris mengaku belum mengetahui.
"Saya belum tahu ya tentang itu, tetapi saya sekarang dipanggil beliau mungkin akan diberi petunjuk-petunjuk lebih lanjut lah," kata Aris.