"Dia Hantam Kaki Saya": Kisah Arief Rahman, Korban Selamat Demo Anarkis di DPRD Makassar

Muhammad Yunus Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 15:43 WIB
"Dia Hantam Kaki Saya": Kisah Arief Rahman, Korban Selamat Demo Anarkis di DPRD Makassar
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi korban kerusuhan di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 5 September 2025 [Suara.com/Lorensia Clara]

Sambil menahan rasa sakit, Arief melompat ke area perumahan di belakang gedung. Ia meminta bantuan warga untuk dibawa ke rumah sakit.

Hasil rontgen menunjukkan tulang kakinya mengalami retakan akibat pukulan keras.

"Saya harap polisi cepat dapat pelaku utamanya. Cara mereka sadis sekali, teman-teman kami ada yang meninggal, ada juga masih kritis," ucapnya.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi korban kerusuhan di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 5 September 2025 [Suara.com/Lorensia Clara]
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi korban kerusuhan di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 5 September 2025 [Suara.com/Lorensia Clara]

Abay Tak Selamat

Sebelum berhasil melarikan diri, Arief masih sempat melihat rekannya, Basri Akbar atau Abay, ikut membantu evakuasi orang-orang di dalam gedung.

Namun, Abay tak berhasil menyelamatkan dirinya sendiri. Ia menjadi salah satu korban jiwa dalam kerusuhan malam itu.

Di depan matanya, Arief juga menyaksikan bagaimana para pelaku mulai membakar motor milik Dinas Perhubungan. Empat unit sekaligus.

Tak puas menghancurkan motor, mereka lalu merembet ke mobil anggota dewan yang diparkir di dekat pos Satpol PP.

Api kian membesar. Sementara listrik gedung sudah dipadamkan.

Baca Juga: DPRD Ungkap Minimnya Sanksi Pelanggaran Perda, Pemprov DKI Diminta Serius Tegakkan Aturan

Arief menyebut wajah para penyerang samar-samar tertutup kain, sehingga menyulitkan pelaku dikenali.

"Usianya saya perkirakan masih belasan. Tidak terlihat seperti mahasiswa," katanya.

Pemerintah Gerak Cepat

Meski masih trauma, Arief mengaku terharu dengan perhatian yang ia dapatkan.

Sejak awal, biaya perawatan korban ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.

"Tidak ada sepersen pun yang kami bayar. Pak Gubernur, Wali Kota, pimpinan DPRD, semua bergerak cepat datang menjenguk," ujarnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?