Siapa Korban Mutilasi Mojokerto dan Kenapa Dibunuh Pacar Sendiri?

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 08 September 2025 | 18:40 WIB
Siapa Korban Mutilasi Mojokerto dan Kenapa Dibunuh Pacar Sendiri?
Ilustrasi pembunuhan di Mojokerto. (unsplash)
Baca 10 detik
  • Terjadi pembunuhan disertai mutilasi di Mojokerto
  • Sosok korban dan pelaku mutilasi Mojokerto
  • Motif pembunuhan disertai mutilasi di Mojokerto

Suara.com - Polisi akhirnya menemukan identitas dari korban mutilasi di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

Korban diidentifikasi sebagai TAS (25) yang merupakan seorang mahasiswi.

TAS tewas di tangan sang kekasih usai cekcok panas yang berawal dari masalah ekonomi.

Pelaku dari kasus ini tak lain adalah Alvi Maulana (24), tersangka utama yang menghabisi dan melakukan mutilasi terhadap TAS.

Lantas, siapakah sosok TAS dan mengapa ia bisa tewas di tangan sang kekasih?

Korban berstatus mahasiswi

Berdasarkan pengakuan keluarga, korban adalah seorang mahasiswi yang baru saja lulus dari salah satu universitas besar di Madura, Jawa Timur.

Polisi berhasil menggali informasi bahwa korban dan pelaku tinggal bersama di bawah satu atap.

Keduanya diduga menjalin hubungan rumah tangga yang tak sah, sebagaimana yang ditekankan oleh Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Rangkuman Berita Mutilasi Mojokerto, 65 Potongan Tubuh Ditemukan di Dasar Jurang

TAS bernasib nahas karena harus hampir setiap hari berkonflik dengan kekasihnya.

Alvi diketahui hidup dengan penuh tekanan ekonomi dan mengaku selalu tertekan dengan ekspektasi yang diberikan oleh TAS.

Keduanya kerap berseteru tentang ekonomi hingga memuncak pada malam tragis kematian TAS pada Minggu (31/8/2025).

Kronologi kematian TAS

TAS sempat mengunci Alvi dari dalam rumah setelah Alvi pulang kerja karena emosi.

Alvi akhirnya menunggu hampir sejam untuk dibukakan pintu rumah dan keduanya melanjutkan perkelahian mereka.

TAS akhirnya pergi ke lantai atas, sedangkan Alvi mengambil sebilah pisau dari dapur dalam kondisi emosi.

“Pelaku merasa kewalahan dengan kemarahan korban karena selalu menuntut ekonomi," ujar Irham yang menggambarkan motif Alvi melakukan aksi keji.

Tanpa berpikir panjang, Alvi menusuk TAS tepat di leher dan tewas seketika.

Irham mengungkap bahwa Alvi menggeret TAS ke kamar mandi dan melakukan aksi mutilasi.

Jenazah TAS dipotong menjadi puluhan bagian untuk mempermudah Alvi menghapus jejak aksi jahatnya.

Alvi lalu membuang jenazah TAS pada Minggu (7/9/2025) sekira pukul 01.00 WIB di jalur sepanjang Pacet, Mojokerto yang mengarah ke Kota Batu.

Jenazah TAS akhirnya ditemukan oleh seorang warga yang tengah mencari rumput untuk pakan ternak.

Si warga akhirnya syok ketiak menemukan sepotong kaki manusia di semak-semak dan akhirnya menghubungi polisi.

Polisi sontak mengerahkan anjing pelacak dari Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Jatim untuk mencari keseluruhan potongan tubuh TAS.

Betapa syok petugas yang dikerahkan ketika menemukan tubuh TAS dipotong hingga 76 bagian yang tercecer puluhan bahkan hingga ratusan meter.

“Dia membuang potongan tubuh sambil jalan. Jadi, pelaku jalan, kemudian 50 sampai 100 meter," beber Irham menjelaskan penemuan tubuh TAS.

Setelah olah TKP tuntas, polisi melakukan profiling dan pelacakan jejak digital korban yang seluruhnya mengarah ke sosok Alvi Maulana.

Polisi lalu memburu Alvi Maulana hingga ditemukan di rumah kos kawasan Lakarsantri, Surabaya pada Minggu (7/9/2025).

Alvi Maulana (24), pelaku pembunuhan dan mutilasi di Mojokerto. (Ist)
Alvi Maulana (24), pelaku pembunuhan dan mutilasi di Mojokerto. (Ist)

Alvi sempat melawan petugas yang hendak menangkapnya dengan berbekal senjata tajam.

Polisi akhirnya harus melumpuhkan Alvi yang melakukan perlawanan.

Rasa syok yang dirasakan oleh petugas kepolisian tak selesai pada saat mereka menemukan jenazah TAS di jalanan.

Pasalnya, ada beberapa bagian jenazah TAS yang disembunyikan oleh Alvi di kosnya, termasuk bagian dari kepala.

Alvi akhirnya diamankan dan disangkakan Pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman terberat hingga penjara seumur hidup.

Polisi menggali pengakuan dari Alvi bahwa ia tak kuasa menahan amarah usai terus menerus menjadi korban amukan TAS.

Alvi akhirnya minta maaf ke keluarga korban karena telah dikuasai emosi berlebih.

Kontributor : Armand Ilham

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI