"Tsunami, tsunami," canda sang suami.
Sang istri pun nampak protes dengan joke sang suami.
"Ihh mulut mu. Kenapa tsunami pula kau bilang," protes sang istri.
Namun dia kembali terdengar berteriak meminta suaminya untuk tidak mengarahkan mobilnya ke kiri.
"Ke kanan sayang Jangan ke kiri terus. Oh my ogd sumpah nggak berani aku," sambungnya.
Si perempuan semakin panik saat kilat halilintar nampak terlihat menyambar di depan mobilnya. Dia pun hanya bisa istigfar.
"Ya Allah, astagfirullah," ucapnya.
Kepanikan sang istri memuncak saat mereka berpapasan dengan warga di pinggir jalan yang memberi isyarat bahwa ketinggian air di depan masih sangat dalam.
"Tinggi, tinggi!" teriak warga, yang kemudian diulang oleh sang suami.
Baca Juga: CEK FAKTA: Presiden Prabowo Cairkan Bansos Rp 7 Juta per NIK, Benarkah?
Sambil terus beristigfar dan berdoa, perempuan itu memohon agar suaminya mengemudi dengan sangat perlahan.
Video berdurasi singkat ini sontak menjadi cerminan dari ketakutan dan perjuangan yang dialami ribuan warga Bali.
Hujan lebat yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir memang telah menyebabkan banjir parah di sejumlah titik strategis, terutama di Denpasar dan Badung, melumpuhkan aktivitas dan memaksa warga mengungsi.
Luapan air dari sungai-sungai besar, seperti yang terlihat di Taman Pancing, menjadi penyebab utama bencana ini.