- Irjen Krishna Murti terseret isu skandal perselingkuhan dengan Polwan.
- Kasus ini menjadi trending topic dan sorotan publik luas.
- Pengamat desak Kapolri evaluasi jabatannya demi citra institusi Polri.
Suara.com - Skandal dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Staf Ahli Manajemen Kapolri, Irjen Krishna Murti, kini berbuntut panjang.
Setelah menjadi trending topic di media sosial, pengamat kepolisian mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengevaluasi jabatan Krishna demi menyelamatkan citra institusi.
Nama Irjen Krishna Murti menjadi sorotan tajam publik pada Selasa, 16 September 2025.
Ia diisukan terlibat dalam skandal asmara dengan seorang Polisi Wanita (Polwan) berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) berinisial AP.
Desakan Selamatkan Citra Polri
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai Kapolri perlu mengambil langkah cepat dan tegas untuk merespons isu ini, terlepas dari kebenarannya.
"Karena bahkan dengan jabatan staf ahli pun, tentu akan mengganggu citra Polri,” jelas Bambang kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, membiarkan isu ini berlarut tanpa tindakan konkret akan semakin menggerus kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Kasus ini dikabarkan telah melalui sidang kode etik profesi Polri, meskipun prosesnya berjalan tertutup dan luput dari sorotan media.
Baca Juga: Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos, Kompolnas Minta Klarifikasi Polri
Bambang menilai, meski sidang tertutup dapat dimaklumi karena menyangkut isu kesusilaan, hasilnya harus tetap diikuti dengan tindakan yang jelas.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar Kapolri segera memutasi Krishna Murti ke posisi lain sambil menunggu keputusan final dari proses etik.
“Sebaiknya memang harus segera dilakukan mutasi jabatan sekaligus menunggu keputusan final,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri pada awal Agustus 2025 lalu melakukan mutasi perwira tingginya. Belakangan diketahui, salah satu yang ikut dimutasi adalah Inspektur Jenderal Krishna Murti.
Krishna Murti secara resmi dimutasi dari jabatannya sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Manejemen (Sahlijemen Kapolri) terhitung sejak 5 Agustus 2025.

Pergeseran Krishna Murti ke posisi staf ahli ini sontak memicu spekulasi, mengingat jabatan Kadivhubinter merupakan posisi strategis dalam diplomasi dan kerja sama kepolisian internasional.
Keputusan ini tertuang dalam surat telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bernomor ST/1764/VIII/KEP./2025 yang diterbitkan pada Selasa, 5 Agustus 2025.
"Irjen Pol Dr Krishna Murti, SIK, MSi NRP 70010200 Kadivhubinter Polri diangkat dalam jabatan baru sebagai Sahlijemen Kapolri," tulis surat telegram Kapolri tersebut.
Posisi yang ditinggalkan Krishna Murti kini diisi oleh Brigadir Jenderal Amur Chandra Juli Buana, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Tenggara.
"Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana, SH, MH NRP 68070333 Wakapolda Sultra diangkat dalam jabatan baru sebagai Kadivhubinter Polri," lanjut bunyi surat telegram Kapolri tersebut.
Menurut keterangan resmi dari Mabes Polri, rotasi ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi yang lebih besar.
Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Sandi Nugroho, menyatakan bahwa total ada 61 personel yang dirotasi, mencakup perwira menengah hingga perwira tinggi.
"Jabatan PJU Mabes Polri 8 personel, jabatan Kapolda 7 personel, jabatan IB/Irjen 3 personel, jabatan IIA/Brigjen 13 personel, dan jabatan IIB1/Kombes 3 personel," kata Sandi melalui keterangan resminya, Selasa, 5 Agustus 2025.