- Khitanan itu dibuat oleh Lurah Cimanggis Abdul Azis Anwar untuk sang putra.
- Acara ini juga digelar di jalan umum yang menuju ke rumah lurah, sehingga ruas jalan terlihat tertutupi acara tersebut.
- Warganet menyoroti kemewahan acara tersebut juga penutupan jalan yang dianggap mengganggu aktivitas warga.
Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan suasana acara khitanan anak seorang Kepala Desa di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, mendadak viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun khitanan itu dibuat oleh Kades Cimanggis Abdul Azis Anwar untuk sang putra pada Minggu 21 September 2025.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @depokvirall dan menuai beragam reaksi dari warganet.
Dalam video yang diunggah, terlihat dekorasi acara yang terbilang mewah. Di depan lokasi pelaksanaan khitanan tampak pinggir jalan dipenuhi karangan bunga yang berjajar rapi.
Tak hanya itu, acara ini juga digelar di jalan umum yang menuju ke rumah lurah, sehingga ruas jalan terlihat tertutupi acara tersebut.
Menariknya, dalam video itu juga terlihat robot mainan yang diletakkan di kursi tempat anak lurah yang dikhitan.
Selain itu, sejumlah meja prasmanan dengan aneka hidangan juga tampak tersusun rapi, menambah kesan meriah dalam acara
“Mewah! Begini suasana di acara khitanan anaknya lurah di Desa Cimanggis, Bojonggede,” tulis akun Instagram @depokvirall dalam keterangan unggahannya dikutip Senin (22/9/2025).
Warganet menyoroti kemewahan acara tersebut juga penutupan jalan yang dianggap mengganggu aktivitas warga.
Baca Juga: Warung Sambal Korek Dower di Bojonggede, Pedas Mantap dengan Aneka Lauk
“Berlebihan, rakyatnya sejahtera gak?” tulis seorang warganet.
“Wkwkwk khitanan udah kaya mau hajatan 7 hari 7 malem,” komentar akun lainnya.
“Buset, segang gak tuh ditutup,” sahut warganet lain.
Mayoritas warganet menilai acara tersebut terlalu berlebihan, terutama karena menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi.
Sementara kondisi masyarakat di wilayah tersebut masih banyak yang hidup sederhana.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena