Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah

Jum'at, 26 September 2025 | 09:33 WIB
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
Ilsutrasi Manusia Silver (Shutterstock)
Baca 10 detik
  • Banyak warga binaan betah tinggal di panti sosial DKI karena merasa seperti rumah
  • Saat ini ada 7.700 warga binaan di 22 panti, mayoritas kelompok rentan
  • Warga dibekali keterampilan agar mandiri, dengan masa pembinaan sekitar satu tahun

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, banyak warga binaan di ibu kota justru merasa betah tinggal di panti sosial milik Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta.

Pramono mengatakan, sebagian besar dari mereka merupakan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). 

Kelompok ini mencakup pengemis, gelandangan, manusia silver, hingga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Hal itu disampaikan Pramono usai meninjau Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025). 

Ia menilai, suasana yang tercipta di dalam panti membuat para warga binaan enggan untuk segera keluar.

"Mereka merasa ini menjadi rumahnya dan itulah yang kemudian mereka kenapa kemudian untuk meninggalkan tempat ini juga enggak gampang," kata Pramono.

Gubernur Jakarta Pramono Anung. (Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (Pemprov DKI Jakarta)

Pramono menyebutkan, hingga saat ini ada sekitar 7.700 warga binaan yang ditampung di 22 panti sosial milik Dinsos DKI. 

Mayoritas merupakan warga rentan dan kurang beruntung yang membutuhkan pendampingan.

Di dalam panti, warga binaan mendapatkan pembinaan dan pelatihan keterampilan selama kurang lebih satu tahun. 

Baca Juga: Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur

Tujuannya, mereka bisa hidup mandiri setelah keluar dari panti.

"Sehingga saya lihat salah satu yang nampak ketika mereka sudah mempunyai keterampilan yang dimiliki adalah munculnya rasa percaya diri," ungkap Pramono.

Menurutnya, bekal keterampilan tersebut menjadi modal penting agar mereka bisa masuk ke dunia kerja. 

Namun, Pemprov DKI tidak serta-merta menuntut warga binaan untuk langsung terserap di pasar kerja setelah masa pembinaan.

"Sebenarnya mereka ini dipersiapkan di sini selama 1 tahun. Tapi kalau kemudian belum terserap di pasar untuk bekerja, biasanya diberikan perpanjangan," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI