- Bivitri melontarkan kritikan kepada pemerintah karena ogah menghentikan program MBG meski sudah banyak korban berjatuhan dari kalangan siswa.
- Menurutnya, masih berjalannya program MBG menandakan pemerintah seolah tak memperdulikan nyawa anak-anak.
- Bahkan, Bivitri menyindir sikap pemerintah yang dianggap 'keras kepala' karena enggan menyetop program MBG.
Suara.com - Sikap pemerintah yang menolak menghentikan program makan gratis bergizi (MBG) meski kasus sudah ribuan anak di daerah yang mengalami keracunan terus marak kini menjadi sorotan.
Bahkan, Pakar Hukum Tata Negara, Bivtri Susanti blak-blakan melayangkan kritikan keras atas sikap pemerintah setelah makin maraknya korban dari anak-anak yang keracunan akibat menu MBG.
Kritik itu disampaikan Bivitri lewat cuitan di akun X pribadinya pada Kamis (26/9/2025) kemarin. Lewat cuitannya itu, Bivitri melontarkan kalimat satire atas sikap pemerintah yang tidak mau menghentikan program MBG meski sudah banyak korban berjatuhan dari kalangan siswa.
"Entah berapa ribu orang lagi yg harus menderita sampai tuan-tuan mendengar dan menghentikan program bakar uang negara yg bikin sakit generasi emas yang tuan2 elu2kan itu," cuitnya dikutip pada Jumat (26/9/2025).
Lewat cuitannya itu, dosen dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera yang akrab disapa Bibip itu menganggap masih berjalannya program MBG menandakan pemerintah seolah tidak memperdulikan nyawa anak-anak terkait maraknya kasus keracunan massal siswa.
"Keras kepala betul macam batu," kritiknya.
Desakan agar pemerintah menghentikan program MBG terus disuarakan imbas maraknya kasus keracunan massal siswa di Tanah Air. Berdasar data yang dihimpun Kantor Staf Presiden atau KSP, total korban keracunan makan bergizi gratis mencapai 5.000 siswa.
Desakan agar pemerintah segera menghentikan program MBG usai banyaknya korban dari siswa berjatuhan diungkapkan oleh Pakar Hukum tata Negara dari Universitas Andalas Feri Amsari.
"Bagi saya kalau belum dihentikan juga MBG, ada niat jahat negara meracuni anak bangsanya sendiri," kata Feri kepada wartawan di INews Tower, Jakarta Pusat pada Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: Bela Aksi Walk Out Rocky Gerung, Mahfud MD Kritik Talkshow TV: Forum Brutal, Pertontonkan Kekerasan!
Evaluasi menyeluruh terhadap program andalan Presiden Prabowo Subianto itu ditegaskan Feri menjadi suatu hal yang mendesak.
"Segera dievaluasi, dan dihentikan. Serta pastikan orang betul-betul mendapatkan makanan sehat, bukan makan berbelatung gratis," tegasnya.