Baca 10 detik
- BGN mengaku siap menyeret siapa pun ke penjara jika ditemukan zat-zat berbahaya dalam menu MBG menyusul maraknya siswa keracunan di sejumlah daerah
- Ultimatum BGN terutama kepada pengelola dapur MBG.
- BGN pun menggandeng kepolisian untuk mengusut dapur-dapur MBG terkait kasus keracunan massal siswa.
Kemudian, di wilayah II Pulau Jawa, ada 41 kasus dengan 3.610 penerima MBG yang terdampak, dan di wilayah III di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara ada 20 kasus dengan 997 penerima MBG yang terdampak.
Dari 70 kasus keracunan itu, penyebab utamanya ada kandungan beberapa jenis bakteri yang ditemukan, yaitu e-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam.
Kemudian, staphylococcus aureus pada tempe dan bakso, salmonella pada ayam, telur, dan sayur, bacillus cereus pada menu mi, dan coliform, PB, klebsiella, proteus dari air yang terkontaminasi.