- Pria paruh baya di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar bernasib tragis karena nyawanya tak tertolong usai menjadi korban penusukan
- Bos agen LPG 3 Kg ditusuk oleh rekannya sendiri karena pelaku kesal usai barang miliknya dijual korban tanpa izin
- Tak hanya itu, korban juga dilaporkan terlilit utang oleh pelaku.
Suara.com - Nasib kakek SB (65), bos agen LPG 3 kilogram alias gas melon di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat berakhir tragis. Nyawa korban tak tertolong usai ditusuk oleh rekannya, EH (50).
Peristiwa berdarah yang terjadi diduga dipicu pelaku yang kesal karena ulah korban yang menjual barang milik pelaku tanpa izin. Emosi EH memuncak karena korban juga terlilit utang dengannya. Aksi penusukan itu terjadi Jalan Patra Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9) lalu.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebut korban sempat dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penusukan. Namun, setelah menjalani perawatan, nyawa korban tak tertolong.
"Jadi, korban setelah ditikam (pukul 11.00 WIB), dilarikan ke rumah sakit. Kemudian dalam perawatan, selang beberapa jam kemudian, 3 jam atau 4 jam kemudian dinyatakan korban meninggal dunia dalam penanganan," ujar Kapolsek dikutip dari Antara, Rabu (1/10/2025).
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Kakek SB kini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk kepentingan proses autopsi.
"Kemudian setelah dinyatakan meninggal dunia, dilarikan ke Rumah Sakit Polri, ya, untuk diautopsi lebih lanjut," ujar Aqsha.
Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda sebelumnya membeberkan motif pelaku EH menusuk korban karena emosi barangnya dijual tanpa izin. Belum lagi, korban terlilit utang dengan pelaku.
"Iya, pelaku dan korban ini saling kenal. Jadi, memang ada masalah. Barang punya si pelaku ini ada yang dijual (oleh korban) tanpa sepengetahuan si pelaku ini. Pelaku ini jadinya kesal," ujarnya.
Polisi pun masih menyelidiki kasus penusukan yang menewaskan Kakek BS, termasuk soal utang piutang korban ke pelaku.
Baca Juga: 2 Cucu Korban MBG, Mahfud MD Ungkit Data Keracunan Siswa Versi Prabowo: Ini Bukan Persoalan Angka!
"Si korban ini memberi utang ke si pelaku. Nah, ada barang itu, kaya tangki gitu (milik pelaku), diduga dijual sama si korban, makanya pelaku kesal. Jadi, masih kita selidiki lagi," ujarnya.