PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 16:32 WIB
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
Momen Presiden Ketujuh Jokowi memberikan arahan kepada pengurus PSI di Bali. (Instagram PSI)
Baca 10 detik
  • Pakar sebut PSI blunder sembunyikan nama 'Bapak J'.

  • Strategi ini merugikan citra PSI sebagai partai anak muda.

  • Nilai jual Kaesang rendah, harusnya ditutupi oleh Jokowi.

Suara.com - Strategi 'misterius' Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait sosok Ketua Dewan Pembina mereka menuai kritik tajam.

Pengamat Komunikasi Politik, M Jamiluddin Ritonga menilai keengganan PSI mempublikasikan nama tersebut—yang santer diisukan adalah Joko Widodo—merupakan sebuah blunder marketing yang fatal.

"Bila memang Jokowi yang menjadi Ketua Dewan Pembina, tentu aneh bila hingga saat ini belum dipublis. Apalagi posisi Ketua Dewan Pembina sangat sentral di partai politik," ujar Jamiluddin, Jumat (3/10/2025).

Ia menegaskan bahwa secara politis, tidak ada keuntungan sama sekali bagi PSI untuk merahasiakan nama penting tersebut.

Sebaliknya, tindakan merahasiakan nama Ketua Dewan Pembina justru berpotensi besar merusak citra PSI di mata publik.

"Dengan cara ini PSI justru akan dinilai sebagai partai tertutup," katanya.

Di tengah tuntutan masyarakat akan transparansi, label 'partai tertutup' diyakini tidak akan mendapat tempat.

Apalagi, sebagai partai yang mengklaim sebagai representasi anak muda, PSI seharusnya tampil lebih terbuka.

"PSI sebagai partai anak muda justru akan semakin tidak dianggap oleh masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"

Lebih jauh, Jamiluddin menekankan bahwa sebagai partai yang tergolong "gurem" atau kecil, PSI seharusnya memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan daya tarik politiknya.

"Apalagi PSI hanya partai gurem, seharusnya sejak awal sudah mengumumkan ketua dewan pembinanya," kata Jamiluddin.

Menurutnya, pengumuman dini tersebut akan memungkinkan masyarakat untuk menilai 'nilai jual' PSI secara keseluruhan.

Jamiluddin juga menyoroti pengumuman Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang dinilainya memiliki 'nilai jual yang sangat rendah' di mata politik.

"Sayangnya, PSI hanya mengumumkan Ketua Umum dan pengurus PSI. Celakanya Ketua Umumnya hanya Kaesang Pangarep yang nilai jualnya sangat rendah," tegasnya.

Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)
Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)

Ia berpendapat bahwa kelemahan ini sebenarnya bisa ditutupi jika PSI mengumumkan Ketua Dewan Pembinanya secara bersamaan dengan pengurus lainnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI