- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan evaluasi total terhadap keamanan dan kelayakan seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia
- Perintah ini merupakan respons langsung atas tragedi ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny
- Evaluasi akan melibatkan kementerian terkait seperti PUPR, Kemenag, BNPB, serta pemerintah daerah
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan perintah tegas kepada jajarannya untuk segera melakukan evaluasi total terhadap kondisi fisik seluruh bangunan pondok pesantren (ponpes) di Indonesia.
Instruksi ini merupakan respons langsung atas tragedi ambruknya gedung musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri.
Perintah tersebut mengindikasikan perhatian serius pemerintah pusat terhadap keselamatan di lingkungan pendidikan keagamaan.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo menegaskan bahwa Presiden Prabowo menaruh perhatian besar terhadap insiden tragis tersebut dan menginginkan langkah konkret untuk mencegahnya terulang kembali.
“Evaluasi ke depan ke semua pondok pesantren kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan infrastruktur pondok masing-masing,” kata Prasetyo saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Menurut Prasetyo, perintah Presiden tidak main-main. Sejumlah kementerian dan lembaga terkait telah diminta untuk bergerak cepat.
Pemerintah daerah di seluruh provinsi juga diinstruksikan untuk proaktif melakukan pendataan serta pemeriksaan teknis terhadap bangunan-bangunan ponpes di wilayah mereka.
Prabowo, lanjutnya, tidak hanya menerima laporan administratif, tetapi juga secara aktif memantau perkembangan evakuasi korban dan penanganan pasca-bencana di Sidoarjo.
“Beliau memonitor terus makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur dan wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ucap Prasetyo.
Baca Juga: Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
Langkah evaluasi ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga sebagai upaya pencegahan jangka panjang. Aspek keselamatan, struktur, dan standar konstruksi bangunan ponpes, terutama yang sudah berusia tua, akan menjadi fokus utama dalam audit nasional ini.
Untuk memastikan evaluasi berjalan komprehensif dan objektif, pemerintah akan mengoordinasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agama, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tragedi di Ponpes Al Khoziny sendiri telah menyisakan duka mendalam. Data terakhir hingga Minggu (5/10) siang menunjukkan tim SAR gabungan telah menemukan 37 jenazah dari reruntuhan bangunan, sementara puluhan santri lainnya dilaporkan masih dalam proses pencarian.