Gerakan Pisahkan Prabowo-Jokowi Terendus, Projo Bongkar Sosok Penggerak di Balik Layar

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:33 WIB
Gerakan Pisahkan Prabowo-Jokowi Terendus, Projo Bongkar Sosok Penggerak di Balik Layar
Kebersamaan Prabowo dan Jokowi. [Ist]
Baca 10 detik
  • Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, menyebut ada pihak yang berupaya mengadu domba Presiden Prabowo dan Jokowi dengan berbagai narasi negatif seperti isu “matahari kembar” hingga “pemakzulan Gibran.”

  • Menurutnya, tujuan pihak tersebut adalah membuat pemerintahan Prabowo–Gibran tampak lemah agar bisa dimanfaatkan menjelang Pemilu 2029.

  • Projo menegaskan upaya ini tidak akan berhasil karena Prabowo dan Jokowi dianggap sama-sama negarawan yang memprioritaskan kepentingan bangsa dan rakyat.

Suara.com - Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, memandang ada pihak yang ingin hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi jauh.

Tidak hanya berkeinginan, pihak-pihak tersebut, menurut Projo, juga tengah mengupayakan fantasinya agar hubungan Prabowo dan Jokowi retak bisa menjadi sebuah kenyataan.

"Kami Projo juga melihat ada pihak pihak yang berfantasi hubungan Presiden Prabowo dengan Presiden Jokowi menjadi jauh dan terpisahkan, mereka bahkan berusaha mengadu domba dan memecah belah kedua pemimpin ini dan para pendukungnya tentunya dengan narasi narasi yang terus menerus mereka mainkan," tutur Freddy kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Freddy menyebutkan sejumlah narasi yang dinilai sebagai upaya adu domba Prabowo dan Jokowi.

Bukan hanya kepada Jokowi, melainkan juga dialamatkan untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Jokowi.

"Misalnya dengan narasi 'matahari kembar', 'cawe-cawe', 'pemakzulan Gibran', terus menyerang Jokowi dan Gibran dengan ijasah palsu, tentunya mereka berharap agar Presiden Prabowo menganggap Jokowi Gibran sebagai beban," kata Freddy.

Freddy mengatakan pihak-pihak yang berfantasi hubungan Prabowo dan Jokowi pecah punya kesadaran dan berharap bila hubungan keduanya pecah maka pemerintahan Prabowo-Gibran akan menjadi lemah dan tidak akan mendapat kepercayaan rakyat. Dengan begitu, mereka berharap dapat memenangkan calon yang mereka usung pada kontestasi Pemilu 2029.

"Namun mereka sangat naif, apa yang mereka lakukan tidak akan berhasil karena kedua tokoh tersebut adalah negarawan yang sama-sama mementingkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara di atas segalanya, mementingkan persatuan dan kesatuan. Kedua pemimpin tersebut juga sudah matang secara politik sehingga upaya adu domba dan pecah belah pihak pihak tersebut tidak akan berhasil memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi," tutur Freddy.

Menurut Freddy, sikap negarawan Prabowo dan Jokowi kembali dibuktikan melalui pertemuan keduanya di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Saat Prabowo Ungkap Kerugian Rp300 Triliun, Bahlil Terciduk 'Colek Mesra' Menteri Rosan: Ada Apa?

"Pertemuan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi beberapa hari yang lalu sekali lagi menunjukkan bahwa kedua Presiden tersebut akan terus hadir untuk bangsa dan negara, mereka akan selalu berdiskusi untuk kepentingan rakyat, Pak Jokowi selaku presiden yang sudah berpengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun akan selalu hadir memberikan saran-sarannya kepada Presiden Prabowo agar program progam Prabowo-Gibran bisa berjalan dan rakyat menjadi sejahtera," kata Freddy.

Sementara itu mengenai siapa pihak-pihak yang memiliki keinginan menjauhkan dan memecah hubungan Prabowo dan Jokowi, Projo menduga pihak tersebut ialah kelompok yang kalah pada Pilpres 2024.
Diketahui pada pemilihan presiden tahun lalu, Prabowo dan Gibran menjadi pemenang, setelah berhasil unggul perolehan suara dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Pihak-pihak yang terus menerus berusaha memperkeruh hubungan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi adalah orang-orang atau kelompok yang sakit hati dengan Pak Jokowi, kelompok yang kalah Pilpres 2024 kemarin, kelompok yang tidak ingin Pak Prabowo memimpin Indonesia," kata Freddy.

"Dan tentunya kelompok yang ingin merebut kekuasaan pada Pemilu 2029 dan tentunya atas kesamaan kepentingan di 2029 bisa saja semua kelompok tersebut bersatu untuk terus menerus merusak hubungan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI