Menteri Zulhas Sebut Aman, Dokter Farhan Ingatkan Risiko Kanker dari Udang Terkontaminasi Cesium-137

Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:06 WIB
Menteri Zulhas Sebut Aman, Dokter Farhan Ingatkan Risiko Kanker dari Udang Terkontaminasi Cesium-137
Dokter Ingatkan Risiko Kanker dari Udang Terkontaminasi Cesium-137 (Meta AI)
Baca 10 detik
  • Zulkifli Hasan sebut udang terkontaminasi radioaktif 68 Bq/kg masih aman dikonsumsi karena di bawah batas legal.

  • dr. Farhan Zubedi membantah, menjelaskan bahaya Cesium-137 yang bisa menumpuk dalam tubuh dan meningkatkan risiko kanker.

  • Ia mendorong pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dan transparansi penuh dalam menangani kontaminasi pangan.

Suara.com - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang menyebut udang terkontaminasi radioaktif masih aman dikonsumsi, memicu perdebatan sengit di ruang publik.

Menanggapi hal ini, dokter sekaligus konten kreator edukasi kesehatan, dr. Farhan Zubedi, secara tegas menyuarakan opininya yang berbeda.

Dia menekankan bahwa keberadaan kontaminasi radioaktif pada makanan tidak boleh dianggap sepele.

Polemik ini bermula ketika Zulkifli Hasan menyatakan bahwa udang yang terkontaminasi radioaktif nuklir memiliki kandungan yang sangat minimum, yaitu hanya 68 Bq/kg (Becquerel per kilogram).

Angka ini, menurutnya, jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan di Indonesia, yaitu 500 Bq/kg.

"Jadi yang itu silakan boleh dimakan," ujar Zulkifli dalam pernyataannya.

Namun, dr. Farhan Zubedi melalui video penjelasannya membantah label aman tersebut dengan pendekatan medis dan prinsip kehati-hatian.

"Aku pribadi nggak setuju dengan pernyataan aman dikonsumsi," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa isotop radioaktif yang menjadi sorotan adalah Cesium-137 (Cs-137), zat berbahaya yang juga menjadi salah satu buangan nuklir utama dalam tragedi Chernobyl dan Fukushima.

Baca Juga: 5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang

Secara ilmiah, bahaya Cesium-137 terletak pada kemampuannya meniru kalium di dalam tubuh.

"Karena struktur kimianya mirip kalium, dia bisa nempel khususnya di otot manusia," jelas dr. Farhan.

Setelah menempel, zat ini akan memancarkan radiasi beta dan gamma dari dalam tubuh, yang dalam paparan tinggi atau jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker tulang dan darah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Meskipun kadar 68 Bq/kg yang ditemukan pada udang jauh di bawah batas legal yang ditetapkan FDA (1.200 Bq/kg) maupun standar Indonesia (500 Bq/kg), dr. Farhan menekankan bahwa angka tersebut tetap merupakan anomali.

"Kita tetap harus menganggap angka itu adalah hal yang tidak normal, yang menunjukkan adanya kontaminasi," katanya.

Ia menyoroti bahaya sifat akumulatif dari zat radioaktif. Artinya, jika produk terkontaminasi dikonsumsi berulang kali, zat berbahaya tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan risikonya akan meningkat seiring waktu.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI