Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 19:57 WIB
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri saat meninjau uji coba perdana wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (11/10/2025) malam. [Suara.com/Dea]
Baca 10 detik
  • Uji coba perdana wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan disambut antusiasme tinggi dari masyarakat.
  •  Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Fajar Sauri mengaku terkejut dengan jumlah pengunjung yang melebihi dugaannya.
  • Rute kunjungan dibatasi hanya sepanjang 1,8 kilometer untuk melihat satwa-satwa nokturnal (aktif di malam hari).

Suara.com - Uji coba perdana wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan disambut antusiasme tinggi dari masyarakat. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, bahkan mengaku terkejut dengan jumlah pengunjung yang melebihi dugaannya.

Meskipun masih dalam tahap uji coba, ratusan pengunjung terpantau mengantre dengan antusias pada hari pertama pembukaan, Sabtu (11/10/2025).

"Saya melihatnya agak kaget juga. Ini di luar dugaan saya, masyarakat sangat antusias, sepertinya penasaran melihat kondisi taman margasatwa dibuka di malam hari," kata Fajar di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Saat memasuki area, para pengunjung juga disambut oleh dua maskot berbentuk burung hantu yang berfoto bersama mereka, menambah semarak suasana.

Antusias pengunjung saat uji coba perdana wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (11/10/2025) malam. [Suara.com/Dea]
Antusias pengunjung saat uji coba perdana wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, Sabtu (11/10/2025) malam. [Suara.com/Dea]

Rute Terbatas untuk Jaga Kenyamanan Satwa

Fajar memastikan bahwa pengunjung tidak dapat mengakses seluruh kawasan Ragunan. Rute kunjungan dibatasi hanya sepanjang 1,8 kilometer untuk melihat satwa-satwa nokturnal (aktif di malam hari).

Langkah ini diambil untuk tidak mengganggu satwa diurnal (aktif di siang hari) yang sedang beristirahat.

"Jadi, kita membatasi, ya. Untuk rute, kita sudah petakan, kurang lebih ada beberapa lintasan sepanjang 1,8 km. Jadi, tidak secara keseluruhan kita datangi tempat-tempat yang memang satwanya tidak aktif di malam hari," ujar Fajar.

Baca Juga: Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI