- Pabrik Aqua di Subang terungkap menggunakan air dari sumur bor dalam (100-130 meter), bukan dari mata air pegunungan seperti yang selama ini dipersepsikan oleh publik
- Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, mendesak Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) untuk mengusut tuntas temuan ini
- Fakta mengejutkan ini terungkap ke publik setelah inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Suara.com - Klaim air mineral Aqua yang selama ini dipersepsikan berasal dari mata air pegunungan alami kini dipertanyakan secara serius. Polemik ini meledak setelah inspeksi mendadak (sidak) yang mengungkap bahwa sumber utama air di salah satu pabriknya di Subang ternyata berasal dari sumur bor dalam. Temuan ini memicu reaksi keras dari parlemen.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian, menyatakan bahwa jika temuan ini benar, maka ini adalah sebuah persoalan yang sangat serius dan berpotensi merugikan konsumen yang telah memberikan kepercayaan penuh pada citra merek yang dibangun selama ini.
"Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, adalah persoalan serius," tegas Kawendra kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, kejujuran informasi adalah hak mutlak bagi setiap konsumen. Perusahaan tidak boleh mengorbankan transparansi demi keuntungan bisnis semata. Citra yang dibangun melalui iklan dan pemasaran harus selaras dengan fakta di lapangan.
"Konsumen berhak atas informasi yang jujur," katanya.
Menyikapi hal ini, Kawendra mendesak Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) untuk segera bertindak dan melakukan investigasi mendalam. Ia menegaskan bahwa jika terbukti ada pelanggaran atau pembohongan publik, tindakan tegas harus direkomendasikan tanpa pandang bulu.
"Saya selaku anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra meminta Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mendalami hal tersebut, dan bila terbukti ada pelanggaran, kami rekomendasikan tindakan tegas. Kepercayaan publik tidak boleh dikorbankan demi keuntungan bisnis," pungkasnya.
Polemik ini pertama kali mencuat setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan sidak ke pabrik Aqua di Subang. Dalam video yang diunggah di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Dedi Mulyadi yang awalnya hendak bertemu pimpinan perusahaan justru berakhir dengan meninjau langsung lokasi sumber air.
Keterkejutan Dedi memuncak saat ia menemukan fakta bahwa sumber air yang digunakan untuk produksi air mineral ternama itu bukanlah aliran mata air pegunungan, melainkan diambil menggunakan teknologi sumur bor dengan kedalaman yang fantastis, mencapai 100 hingga 130 meter ke dalam perut bumi.
Baca Juga: Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?