- Rocky menegaskan bahwa publik memiliki hak untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
- Fenomena ini, bagi Rocky juga menjadi penanda dari apa yang disebutnya sebagai ‘gempa bumi politik’ atau radical break.
- Langkah ini menjadi sorotan setelah Budi Arie secara terbuka menyatakan ingin bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.
Suara.com - Manuver politik Pro Jokowi (Projo) yang bakal beralih ke Partai Gerindra dinilai sebagai penanda adanya transaksi dalam politik dan sinyal radical break.
Di tengah situasi ini, pengamat politik Rocky Gerung mendorong agar media-media independen mengambil peran sebagai pengawas dengan membongkar kesepakatan di balik layar yang tidak tampak oleh publik.
Langkah ini menjadi sorotan setelah Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, secara terbuka menyatakan ingin bergabung dengan Partai Gerindra yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Bagi Rocky langkah ini merupakan bagian dari berbagai peristiwa politik beberapa waktu ini yang menunjukkan akan adanya peningkatan ketegangan dalam ranah politik.
“Jadi sekali lagi peristiwa-peristiwa politik hari-hari ini menunjukkan akan ada eskalasi politik itu ya hasil dari tukar tambah di belakang layar antara elit,” ujar Rocky dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dikutip pada Senin (3/11/2025).
Ia mengaitkan kerumitan ini dengan berbagai kasus yang menyangkut dinasti politik Presiden ke-7 RI, seperti isu ijazah palsu Jokowi dan Gibran hingga proyek kereta cepat Whoosh.
Fenomena ini, bagi Rocky juga menjadi penanda dari apa yang disebutnya sebagai ‘gempa bumi politik’ atau radical break.
“Akan ada gempa bumi politik baru, yang sering saya pakai istilah akan ada radical break, radical break yang kemarin itu ya baru dicicil dengan mengubah, memperbaiki kabinet,” jelasnya.
Di tengah berbagai peristiwa politik yang rumit inilah, Rocky Gerung kemudian memberikan dorongan kepada media-media untuk menjalankan fungsi pengawasannya, membongkar lapisan-lapisan tersembunyi dari setiap peristiwa politik dan menyajikannya kepada publik.
Baca Juga: Prabowo Kirim A400M untuk Gaza: Siap Airdrop Bantuan dan Evakuasi Medis!
“Kita mau coba dorong supaya media-media yang punya pengetahuan dan pengalaman dalam membongkar kasus-kasus yang disembunyikan oleh media-media mainstream, atau yang sekarang berupaya dipatahkan oleh buzzer-buzzer termul ini,” kata dia.
Rocky menegaskan bahwa publik memiliki hak untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan media menjadi jembatan informasi tersebut.
“Itu bisa melayani publik untuk melihat hak mereka mengetahui apa sebetulnya yang terjadi selama 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi,” tutupnya.
Reporter : Nur Saylil Inayah