-
Ledakan ganda terjadi di mushalla SMAN 72, melukai sekitar 54-55 orang siswa.
-
Pelaku diduga siswa sendiri dan korban bullying, dengan temuan senjata yang bertuliskan pesan terorisme.
-
Wamenko Polkam meminta tidak menyimpulkan sebagai terorisme; seluruh biaya korban ditanggung Pemprov DKI.
Tulisan yang tertera antara lain “Brenton Tarrant. Welcome to Hell” dan “14 Words. For Agartha.” Brenton Tarrant diketahui merupakan pelaku penembakan Masjid Christchurch, Selandia Baru.
5. TNI AL dan Polri Lakukan Penyelidikan Serius
Penyelidikan kasus ini dilakukan secara kolaboratif oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)—mengingat lokasi berada di Kompleks TNI AL—bersama dengan Polri.
Aparat forensik Polri masih berada di lokasi untuk memeriksa secara serius seluruh Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari tahu kronologi dan penyebab pasti dari bahan peledak yang digunakan.
6. Imbauan Tidak Jumping Conclusion Terkait Terorisme
Wamenko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa insiden ini merupakan aksi terorisme.
"Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana," tegasnya, menekankan pentingnya menunggu hasil resmi penyelidikan aparat.
7. Biaya Pengobatan Korban Ditanggung Penuh Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban ledakan, di manapun rumah sakitnya, akan ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Kronologi Ledakan di SMA 72 Jakarta, Terjadi Jelang Salat Jumat
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah terhadap keselamatan dan kesehatan warganya yang menjadi korban insiden.