Baca 10 detik
- PDIP mengkritik pemimpin fasis dan zalim lewat penokohan wayang yang diberi nama Prabu Boko.
- Sindiran telak saat PDIP menggelar pagelaran wayang kulit.
"Nanti akan kita lihat bagaimana kebatilan, bagaimana kezaliman, bagaimana keserakahan, ketamakan, dan keangkaramurkaan akan dikalahkan oleh kebajikan... yang tidak pernah mundur untuk melawan ketidakadilan dan menegakkan kebenaran," pungkasnya.
Jelang tengah malam, Hasto tiba dan ikut bergabung. Bahkan didaulat untuk bernyanyi bersama Djarot dan pesinden.
Acara ini dihadiri oleh warga Jakarta penikmat wayang.