Fandom Travel Jadi Sorotan di TOURISE 2025: Konten Hiburan yang Mendorong Kunjungan Wisata

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 14 November 2025 | 13:38 WIB
Fandom Travel Jadi Sorotan di TOURISE 2025: Konten Hiburan yang Mendorong Kunjungan Wisata
Diego Bunuel, Head of Content Development di France Televisions Studio. (Suara.com/Vania)
Baca 10 detik
  • Serial, film, dan musik terbukti mampu mengubah lokasi syuting menjadi destinasi wisata yang diburu penggemar, dari Paris hingga Sicilia.
  • Dalam talkshow “Fiction to Fandom”, para ahli menyoroti pentingnya pengalaman emosional, kebijakan industri film, serta peran AI dalam mempersonalisasi perjalanan wisata.
  • Arab Saudi disebut memiliki potensi besar menjadi “narrative state” baru melalui pengembangan studio, musik, dan kisah-kisah yang mencerminkan identitasnya.

Suara.com - Dari Paris hingga Middle Earth, dari zebra crossing The Beatles hingga lokasi syuting White Lotus, satu hal menjadi jelas dalam talkshow bertajuk “Fiction to Fandom: How Shows Drive Niche Travels” di ajang TOURISE 2025: konten hiburan bukan lagi sekadar tontonan, tetapi kekuatan besar yang mendorong kunjungan wisata global.

Di hadapan pelaku pariwisata dunia, para panelis membahas bagaimana film, serial, dan musik menciptakan jaringan emosional yang mendorong orang bepergian ke tempat-tempat yang sebelumnya hanya mereka kenal lewat layar.

Paris, Friends, dan Fenomena Wisata Berbasis Fiksi

Talkshow Fiction to Fandom, How Shows Drive Niche Travels. (Suara.com/Vania)
Talkshow Fiction to Fandom, How Shows Drive Niche Travels. (Suara.com/Vania)

Contoh paling ramai dibahas adalah Emily in Paris. Menurut Diego Bunuel, Head of Content Development di France Televisions Studio, serial tersebut dianggap berhasil memperkenalkan Paris kepada generasi baru.

Bahkan, menurut Bunuel, pengaruhnya begitu besar sampai Presiden Emmanuel Macron pernah meminta agar karakter Emily tetap tinggal di Paris sebelum akhirnya pindah ke Roma pada musim terbaru.

Fenomena ini bukan hal baru. Pada era 1980-an, Dallas membuat South Fork Ranch menjadi destinasi wisata. Game of Thrones menghidupkan kembali lokasi-lokasi yang sebelumnya tak dikenal.

Dan jangan lupa, penggemar memotret apartemen Friends di New York, padahal seluruh serialnya difilmkan di Burbank.

“Orang rela berdiri lama hanya untuk foto di depan bangunan yang bahkan tidak benar-benar ada dalam cerita,” ujar Bunuel.

“Mereka ingin memasukkan diri mereka ke dalam narasi yang mereka sukai," katanya.

Baca Juga: Maladewa Ubah Model Pariwisata Jadi Integrated Development Berbasis Keberlanjutan

Musik: Penggerak Wisata yang Membuat Orang Tinggal Lebih Lama

Berbeda dengan wisata berbasis film yang sering hanya berujung pada sesi selfie singkat, wisata musik cenderung mendorong pelancong menetap lebih lama. Contohnya festival Glastonbury, jejak Amy Winehouse di Camden, atau pusat musik Nashville.

“Musik menciptakan pengalaman hidup, bukan hanya lokasi foto,” ujar Christopher Kenna, CEO Media Stream AI.

“Musik membuat orang tinggal berhari-hari, bukan hit-and-run," katanya.

Saudi Arabia pun, menurut Paul Pacifico, CEO Komisi Musik di Kementerian  Kebudayaan Arab Saudi, mulai memainkan peran ini melalui Saudi National Orchestra and Choir, yang kini tampil di panggung-panggung budaya dunia untuk memperkenalkan musik Saudi sekaligus membangun kebanggaan dalam negeri.

Saudi Arabia sebagai “Narrative State” Baru

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI