Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 16 November 2025 | 20:30 WIB
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
Rugaiya Usman dan Wiranto [Ist]
Baca 10 detik
  • Hj. Rugaiya Usman Wiranto, istri Jenderal TNI (Purn) Wiranto, meninggal dunia pada hari ini.
  • Jenazah almarhumah direncanakan disemayamkan di Jakarta sebelum dibawa ke Solo, Jawa Tengah.
  • Pernikahan Wiranto dan Rugaiya pada 1975 berawal dari pertemuan saat Wiranto menjadi juri kontes sekolah.

Suara.com - Keluarga besar Jenderal TNI (Purn) Wiranto tengah berduka. Istri dari mantan Panglima ABRI yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan tersebut, Hj. Rugaiya Usman Wiranto, telah berpulang ke Rahmatullah.

Almarhumah Rugaiya Usman menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 16 November 2025, pukul 15.55 WIB di Bandung. Berita duka ini segera tersebar, membawa ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan politik dan militer.

Jenazah almarhumah kemudian dibawa menuju Jakarta dan disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jl. Palem Kartika Nomor 21, Kompleks PATI-AD Bambu Apus, Jakarta Timur.

Jenazah dijadwalkan tiba di rumah duka sekitar pukul 22.00 WIB malam.

Prosesi selanjutnya, jenazah direncanakan akan diberangkatkan menuju Solo, Jawa Tengah, pada keesokan harinya melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Almarhumah akan dikebumikan di tempat peristirahatan terakhir di Delingan, Karanganyar.

Perjalanan Cinta yang Berawal dari Kontes Sekolah

Meskipun jarang terekspos media, kisah cinta dan perjalanan rumah tangga antara Wiranto dan Rugaiya Usman menyimpan cerita unik.

Dalam beberapa wawancara yang pernah dilakukan di masa lalu, istri Wiranto ini pernah mengisahkan titik awal perkenalan mereka.

Pertemuan pertama Wiranto dan Rugaiya terjadi saat Rugaiya duduk di bangku kelas satu SMA. Saat itu, Rugaiya adalah siswi yang aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, mulai dari gerak jalan, lomba membaca puisi, hingga berpartisipasi sebagai peserta dalam ajang pemilihan ratu di acara-acara sekolah.

Baca Juga: Wiranto Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana: Ada Apa Gerangan?

Di salah satu kontes pemilihan ratu inilah takdir mempertemukan mereka. Wiranto, yang saat itu menjabat sebagai seorang perwira muda, hadir sebagai juri menggantikan rekannya.

Momen pertemuan di ajang bakat tersebut menjadi awal mula hubungan mereka yang kemudian berkembang secara alami dan serius.

Salah satu kisah yang paling ikonik adalah perjuangan Rugaiya melanjutkan pendidikan pasca-lulus SMA. Rugaiya mengakui bahwa ia tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah.

Meskipun ada pihak lain yang bersedia membantu membiayai, ia khawatir hal tersebut akan menimbulkan utang budi di masa depan.

Dalam situasi dilematis tersebut, Rugaiya menyampaikan satu permintaan penting kepada Wiranto: ia bersedia menikah, dengan satu syarat agar Wiranto kelak bersedia membantu membiayai pendidikannya.

Wiranto menyanggupi janji tersebut. Janji sederhana yang sarat makna itu kemudian menjadi fondasi bagi pernikahan mereka yang dilangsungkan pada 22 Februari 1975.

Setelah menikah, Rugaiya pun menempuh pendidikan di Fakultas Hukum di Jember, sementara Wiranto menjalankan tugas militernya.

Sebagai istri seorang tokoh militer dengan karier cemerlang hingga posisi pejabat negara, Rugaiya Usman memegang peran yang sangat penting dalam mendampingi perjalanan karier Wiranto dari masa ke masa. 

Dalam sebuah wawancara lama pada tahun 2004, Rugaiya pernah mengungkapkan bahwa Wiranto selalu menyebut dirinya sebagai “pakaian.”

Ungkapan metaforis ini menggambarkan peran vital Rugaiya sebagai pelindung, penutup rasa lelah, dan bagian yang menyempurnakan penampilan seorang figur publik.

Dalam pandangan mereka, pakaian tidak hanya bertujuan untuk terlihat rapi, tetapi juga merupakan simbol kehormatan yang dijaga oleh seorang istri.

Hubungan rumah tangga mereka tetap harmonis di tengah kesibukan yang luar biasa. Rugaiya secara terbuka mengakui bahwa dirinya memiliki sifat cemburuan, tetapi ia menekankan bahwa kecemburuan itu berada dalam batas wajar sebagai tanda cinta, dan kunci kekokohan pernikahan mereka terletak pada rasa saling percaya.

Menariknya, Rugaiya juga mengenang bahwa selama masa pacaran, Wiranto hampir tidak pernah mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata romantis.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI