- Gubernur DKI Jakarta menyampaikan seribu laporan kekerasan anak di Sudirman pada 2 Desember 2025.
- Sebanyak 1.096 kasus kekerasan anak diterima, 56 persen pelakunya orang terdekat korban.
- Pemprov DKI dukung program penguatan peran ayah sebagai respons serius atas tingginya kasus.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membeberkan fakta mengejutkan terkait tingginya angka kekerasan terhadap anak di wilayah Jakarta sepanjang tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Pramono saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Anti Korupsi dan Peringatan Hari Ayah Nasional di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).
Mantan Sekretaris Kabinet ini menyebutkan bahwa hingga penghujung tahun 2025, laporan kasus kekerasan yang diterima pemerintah provinsi sudah menembus angka seribu.
"Hingga akhir November 2025, Pusat Pelayanan Perempuan dan Anak DKI Jakarta menerima aduan sejumlah kurang lebih 1.096 kasus kekerasan terhadap anak, sebanyak 56 persen terjadi di rumah," ujar Pramono di lokasi acara.
Lebih memprihatinkan lagi, politisi senior PDI Perjuangan ini mengungkapkan bahwa mayoritas pelaku kekerasan justru berasal dari lingkaran terdekat korban di dalam rumah.
"Biasanya yang melakukan, termasuk di dalamnya adalah ayah kandung atau ayah tiri," lanjutnya.
Melihat fenomena kelam tersebut, figur kelahiran Kediri menegaskan bahwa situasi ini memerlukan intervensi serius dari pihak berwenang.
"Maka ini tentunya menjadi perhatian kita semua, untuk bagaimana negara atau pemerintah hadir untuk hal-hal tersebut," tegasnya.
Sebagai bentuk respons terhadap isu ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan komitmen penuh untuk mendukung program penguatan peran ayah dalam keluarga.
Baca Juga: Waspada Macet! Dishub DKI Bocorkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat Reuni 212
"Kami memberikan dukungan sepenuhnya apa yang menjadi langkah BKKBN, Gerakan Ayah Teladan Indonesia," kata Pramono.
Pramono menilai gerakan tersebut sangat krusial untuk memperbaiki kualitas pengasuhan anak di Ibu Kota.
"Ini menjadi role model bagi kita semua, untuk menciptakan generasi yang lebih baik di kemudian hari," tambahnya.
Menurut Pramono, figur ayah memegang kunci utama dalam pembentukan karakter anak, baik itu berdampak positif maupun negatif.
"Dalam sebuah keluarga, ketika seorang ayah menjadi peran sentral, selalu menjadi role model. Ketika ayahnya baik, role model-nya baik. Ketika ayahnya tidak baik, pasti role model-nya juga tidak baik. Itu sudah terjadi," pungkasnya.