- Kebakaran baterai drone tewaskan 22 karyawan di Gedung Terra Drone Kemayoran.
- Korban tewas akibat asap beracun dan minimnya jalur evakuasi yang memadai.
- Pemerintah janji evaluasi total regulasi keselamatan untuk gedung berisiko tinggi.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang meninjau langsung lokasi, turut menyoroti standar evakuasi gedung.
"Ada tangganya, tapi kecil sekali," kata Pramono.
Alarm Peringatan untuk Gedung Berisiko Tinggi
Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi regulasi keselamatan gedung di Indonesia. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, usai meninjau lokasi, menegaskan bahwa gedung yang menyimpan barang berbahaya seperti baterai lithium membutuhkan aturan main yang berbeda.
"Itu barang mudah terbakar, termasuk risiko tinggi," ujar Tito.
"Kalau belum ada aturannya, kita buat."
Gubernur Pramono Anung menambahkan, alat pemadam standar yang tersedia di gedung ternyata tidak efektif untuk menangani kebakaran baterai lithium.
"Yang jadi problem kemarin kan itu," tuturnya.
Pemerintah pun berjanji akan melakukan evaluasi besar-besaran. Mendagri Tito Karnavian mengusulkan kebijakan pengecekan berkala, terutama untuk bangunan dengan risiko tinggi. Ia juga menegaskan bahwa setiap pembangunan gedung baru harus melewati pengujian standar pencegahan kebakaran yang ketat.
Baca Juga: Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
Sinyal keras juga dikirimkan kepada para pemilik dan pengelola gedung yang lalai. Jerat sanksi pidana disiapkan bagi mereka yang nekat beroperasi tanpa memenuhi standar keselamatan.
"Kami akan bantu kepolisian, kami siap memberikan saksi ahli untuk itu," pungkas Tito.
