- KSAD minta media ekspos kerja keras prajurit di lokasi bencana Sumatra.
- Tiga prajurit meninggal dunia saat bertugas menangani dampak bencana.
- TNI AD fokus bangun jembatan darurat, target 100 unit selesai Januari.
Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, meminta media untuk lebih banyak mengekspos kerja keras para prajurit TNI AD di lokasi bencana Sumatra. Ia berharap pemberitaan dapat membangkitkan moral petugas di lapangan, bukan hanya menyoroti kekurangan.
Permintaan ini disampaikannya dalam konferensi pers di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma.
"Saya mengimbau rekan-rekan media supaya mengekspos bagaimana kami bekerja. Kalau ada kekurangan, tolong informasikan langsung ke kami, jangan diekspos lewat media," kata Maruli.
Ia menyoroti pengorbanan para prajurit, termasuk tiga anggotanya yang meninggal dunia saat bertugas, dan prajurit lain yang kehilangan keluarganya akibat bencana.
"Kasihan anggota kami. Kami butuh dukungan, bukan hanya kritik. Persoalan seperti ini tidak akan selesai dengan menangis, kita harus bekerja sama," ujar Maruli.
Tepis Tudingan Lambat
Maruli juga menepis tudingan yang menyebut pemerintah lambat dalam penanganan. Ia menggambarkan bagaimana para prajurit harus bekerja siang malam menembus akses yang terisolasi.
"Anggota saya kehujanan tengah malam, terus dibilangnya lambat. Tolong, yang seperti ini, kita harus kompak sebagai bangsa," ujarnya.
Ia meminta media untuk membantu membangkitkan semangat para korban dan petugas di lapangan.
Baca Juga: Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
"Rasakan bagaimana mereka harus ke tempat tanpa akses, tanpa air minum, dan dengan tempat istirahat yang lebih jelek dari pengungsi. Tolong bangkitkan semangatnya," pinta Maruli.
Progres Pembangunan Jembatan
Dalam kesempatan yang sama, KSAD melaporkan progres penanganan yang telah dilakukan TNI AD. Di antaranya adalah pendirian lebih dari 40 pos kesehatan dan 50 dapur umum.
Fokus utama saat ini adalah pembangunan kembali jembatan yang putus. Maruli merinci, dari total jembatan darurat yang disiapkan:
- Jembatan Bailey: Dari 18 unit yang disiapkan TNI AD dan 14 unit dari Kementerian PUPR, 7 jembatan telah selesai, 6 dalam tahap pemasangan, dan sisanya masih dalam proses pengiriman.
- Jembatan Aramco: Ada 37 unit yang direncanakan, namun terkendala proses survei dan pengiriman.
"Presiden sudah memerintahkan pengadaan 50 jembatan Bailey lagi. Mudah-mudahan hingga Januari, kita bisa membangun sekitar 100 jembatan," pungkas Maruli.