Suara.com - Toyota memperkirakan bisa menaikkan penjualan global mereka sebanyak 1 persen menjadi 10,2 juta unit pada 2017. Optimisme ini muncul oleh kemunculan model-model baru, salah satunya C-HR.
Pada tahun ini, menurut Automotive News pada Kamis (15/12/2016), transaksi jual-beli Toyota di seluruh dunia diprediksi turun 1 persen dibanding 2015 menjadi sekitar 10,09 juta unit. Hal ini antara lain disebabkan oleh melesunya permintaan di beberapa pasar Asia Tenggara.
Pada Januari-Oktober kemarin, produsen kendaraan asal Jepang ini membukukan transaksi komersial 8,35 juta unit sejagad. Angka ini digapai melalui merek-merek Toyota, Lexus, Daihatsu, dan Hino yang tergabung dalam satu grup.
Toyota bersaing ketat dengan Volkswagen Group yang menorehkan 8,48 juta unit.
Lebih lanjut, pada 2017, Toyota optimistis mampu mendongkrak penjualan di pasar-pasar utama mereka semisal Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Proyeksi positif di region-region itu bakal mengimbangi merosotnya permintaan di wilayah Timur Tengah gara-gara harga minyak yang anjlok.
Selain meramalkan membesarnya angka penjualan 1 persen menjadi 10,2 juta unit pada 2017, jumlah produksi roda empat pun dipercaya mampu naik dengan persentase yang sama menjadi 10,36 juta.
C-HR sendiri baru saja dirilis di pasar Jepang pekan ini dan compact sport utility vehicle tersebut akan dijual di berbagai negara seperti Inggris, Amerika, dan Eropa. Toyota, pada Agustus lalu di Serpong, Tangerang, juga sempat mengungkapkan sedang mempelajari kemungkinan membawa C-HR ke Indonesia.
Toyota ialah pabrikan terlaris dunia empat tahun berturut-turut, sejak 2012 hingga 2015.