Suara.com - Kembali cuitan Chief Executive Tesla Incorporation, Elon Musk, menarik perhatian publik otomotif. Lewat media sosial Twitter, ia menyatakan berencana untuk mengambil pensiun, demikian dilansir dari The Telegraph, Inggris.
Selaku kepala eksekutif perusahaan Tesla yang menjanjikan bakal memproduksi kendaraan listrik tercepat di dunia (dengan kecepatan mencapai 402 km per jam) pada 2020, Elon Musk menyatakan bahwa, "Chairman adalah sebuah peran kehormatan, bukan eksekutif. Berarti tak perlu menjalankan roda perusahaan Tesla. Saya akan pensiun dari peran ini selama tiga tahun."
Pernyataan yang dibuat sehari lalu (11/12/2018) ini hanya berselang beberapa pekan setelah pihak Securities and Exchange Commission, pengurus regulasi di Amerika Serikat (AS), memaksanya untuk mundur dari peran chairman sebagai bagian dari penyelesaian masalah Tesla. Yaitu saat ia menyatakan perusahaan itu akan dibuat privat atau dimiliki secara pribadi.
Bulan lalu, perusahaan Tesla menunjuk Robyn Denholm, seorang anggota dewan kategori senior untuk menggantikan Elon Musk. Dan lelaki kelahiran Afrika Selatan, 28 Juni 1971 ini sendiri tidak dibolehkan memangku jabatan di Tesla selama tiga tahun.
Namun sampai berita diturunkan, juru bicara Tesla tidak menanggapi saat ditanya apakah Elon Musk akan diberi peran serupa dengan titel atau jabatan yang berbeda.
Sejauh ini aturan Tesla menyebutkan bahwa bila tidak ada ketua atau chief executive, maka tanggung jawab akan dijalankan pemegang saham dan rapat dewan, selama diizinkan oleh dewan.
Dalam sebuah wawancara pada Maret 2018, Elon Musk yang lahir di Pretoria, Afrika Selatan, dari pasangan Errol Musk, seorang pelaut dan pilot, serta Maye Musk, model dan pakar gizi, penah menyatakan bahwa ia ingin menghabiskan masa pensiun di Mars atau Planet Merah.