Namanya perjalanan darat, baik NLEX maupun SLEX di Luzon, Filipina sangatlah rawan macet. Ini pengalaman pribadi Suara.com, yang selama satu tahun bermukim di negara itu.
Titik-titik tujuan di bagian utara seperti kota Vigan dan Tuguegarao yang dalam kondisi biasa bisa ditempuh sekitar delapan jam dengan bus malam, di saat perayaan Natal bisa saja molor hingga 14 jam.

Akan halnya perjalanan menuju Kepulauan Visayas dari Manila, bila dalam kondisi normal bisa ditempuh sekitar sehari semalam, di hari besar keagamaan bisa tembus 48 jam lebih.
Selain macet di jalan raya, sebelum berangkat pun para pasahero atau sebutan bagi pemudik sudah disibukkan oleh antrean sejak memasuki terminal. Meski layanan tiket ditangani secara online sejak tiga bulan sebelum Natal, tetap saja ada kendala non-teknis.
Paling umum dijumpai adalah begitu banyaknya bawaan atau oleh-oleh alias pasalubong yang dibawa pasahero, sehingga menambah pekerjaan para penyusun bagasi untuk menyesuaikan ruang tersedia. Hal ini sudah berpotensi menghasilkan penumpuka di setiap terminal keberangkatan maupun pool bus yang melayani rute.
Parahnya kemacetan para pemudik bakal bertambah, bila terjadi bencana alam topan badai, mengingat Filipina berada di kawasan Sabuk Topan.
Namun patut dicontoh adalah semangat mereka. Meski berada di tengah kemacetan yang memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari, salam selamat Natal: Maligayang Pasko, selalu terdengar di mana-mana.
Akhirnya kami dari kanal otomotif di Suara.com juga mengucapkan Selamat Hari Natal bagi Anda yang merayakannya. Semoga berkatNya memberikan suasana damai dan kesejukan senantiasa. Selamat berlibur dan berhati-hati di jalan.
Baca Juga: Hantam Al Ain, Real Madrid Juara Dunia Antarklub 2018