Hindari Rem Blong, Perhatikan Hal Ini Saat Berkendara

Senin, 16 September 2019 | 13:00 WIB
Hindari Rem Blong, Perhatikan Hal Ini Saat Berkendara
Ilustrasi pedal rem [Shutterstock].

Suara.com - Rem blong adalah sebuah situasi di mana rem mobil Anda gagal bekerja untuk mengurangi kecepatan. Paling seram adalah kejadian yang menjadi pemicu tabrakan beruntun di Tol Cipularang beberapa saat lalu.

Kejadian nahas itu terjadi karena sistem pengereman tak bekerja, dan mobil gagal dikendalikan, sehingga hasilnya adalah nahas berujung celaka.

Seperti diwartakan Auto2000, kejadian rem mobil blong bukan sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan rem mobil gagal berfungsi dan menimbulkan masalah di jalan.

Petugas mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat pada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) [ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj].
Petugas mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat pada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) [ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj].

Berikut adalah hal yang mesti dicermati sebagai penyebab rem blong:

1. Muatan Mobil Berlebih

Banyak orang tidak mau peduli batas maksimal daya angkut mobil alias payload. Padahal kalau mau peduli, daya angkut mobil dicantumkan di buku manual kendaraan.

Mobil dengan muatan melebihi kemampuannya, akan membuat perangkat kendaraan seperti rem bekerja ekstra keras. Kalau dipaksakan, rem mobil bakal kalah dan rem blong tidak bisa dihindari.


2. Kondisi Jalan

Kondisi jalan juga bisa menyebabkan rem mobil blong. Seperti ketika melalui jalan menurun panjang atau tol dengan kontur naik turun seperti tol Cipularang, terutama ketika membawa mobil besar kategori Multi-Purpose Vehicle (MPV) atau Sport Utility Vehicle (SUV).

Baca Juga: Top 5 Berita Otomotif Pekan Lalu: Kereta Merta sampai Tugas Ojol

Makanya disarankan ketika melewati jalan menurun, Anda bisa memanfaatkan efek engine brake untuk mengurangi laju mobil dengan menurunkan posisi gigi transmisi.

Anda juga dianjurkan untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan sekitar dua atau tiga jam. Selain untuk menjaga kondisi tubuh, istirahat juga membantu pendinginan komponen pengereman.

3. Gaya Mengemudi

Gaya gesek antara kampas rem dan piringan cakram atau teromol rem membuat perangkat rem menjadi panas. Jika terlalu panas, akan membuat rem gagal bekerja dan blong.

Pastikan jangan terlalu mengandalkan rem untuk mengurangi kecepatan. Semisal menjaga jarak aman dengan kendaraan lain sehingga bisa mengurangi frekuensi melakukan pengereman secara mendadak.

Manfaatkan engine brake untuk mengurangi kecepatan mobil. Hindari pula gaya mengemudi agresif yang membuat Anda kerap menggunakan rem untuk mereduksi lajunya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI