Suara.com - Indikator di meter cluster adalah bagian penting dari kegiatan mengemudi. Berbagai fitur dan fungsi yang memberikan data atau informasi diperoleh dari paneh yang berlokasi di area dashboard ini.
Agar semakin seru dalam memahami maknanya, Daihatsu Indonesia membagikan tips agar semakin memahami beberapa indikator pada meter cluster.
"Kami berharap, melalui sharing tips ini bisa membantu pemahaman para pengguna mobil agar bisa mendeteksi sebuah kondisi yang abnormal pada kendaraan kesayangannya," papar Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Dengan mengenali indikator, pengecekan bisa senantiasa dilakukan sehingga kondisi kendaraan bisa dipastikan selalu dalam kondisi optimal.
![Panel indikator di dashboard. Perhatikan ikon orang mengenakan seatbelt. Terkadang memunculkan tulisan "SRS". Sebagai ilustrasi [Envatol Elements/Studio_OMG].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/30/83898-panel-indikator-di-dashboard.jpg)
Dan pengetahuan tentang indikator ini juga menjadikan para pemilik tergerak untuk selalu melakukan servis di bengkel resmi.
Sebagai patokan, semua indikator pada meter cluster akan menyala ketika tombol ignition atau IG ada dalam posisi "on". Artinya, semua fitur beroperasi dengan baik, dan seluruh indikator akan mati saat mesin hidup.
Berikut fungsi indikator yang tertera pada meter cluster. Mungkin berbeda di beberapa versi atau model kendaraan berdasar carmaker, namun intinya mirip satu sama lain.
Indikator pada meter cluster mobil dan fungsinya:
1. Temperatur Mesin
Baca Juga: Upgrade Kemampuan Mekanik Terbaiknya, MPMRent Berikan Pelatihan Bersama Daihatsu
- Memberikan peringatan suhu panas pada mesin kendaraan ketika mengalami overheat. Jika mendapati kondisi ini, matikan komponen elektronik yang bisa membebani mesin seperti AC maupun audio.
- Pinggirkan kendaraan hingga idle beberapa saat dan matikan mesin agar suhu yang terlalu panas bisa turun.
2. Check Engine
- Memiliki bentuk gambar seperti mesin, apabila menyala mengindikasikan adanya suatu masalah yang terjadi pada bagian mesin atau controlnya.
- Meski demikian, tidak selalu menunjukkan kerusakan serius. Bisa diakibatkan soket kendor, juga bisa menunjukkan adanya komponen atau sensor pada mesin yang membutuhkan penggantian.
3. Tekanan Oli Mesin
- Berbentuk seperti teko dengan fluida menetes, jika menyala menandakan sistem pelumasan mesin mobil bermasalah.
- Bisa disebabkan volume oli menurun atau dari sistem pelumasan yang bermasalah.
- Lakukan pengecekan volume oli dan tambahkan jika kurang dan cek adanya kebocoran.
4. Pengisian Aki
- Aki memiliki peran penting untuk menyuplai kebutuhan kelistrikan pada kendaraan.
- Jika menyala, menunjukkan adanya masalah pada sistem pengisian arus listrik (altenator tidak mengisi). Yang berdampak aki akan kosong sehingga kendaraan tidak dapat distarter, lampu dan semua sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan.
5. Indikator Rem Parkir
- Rem parkir dengan bentuk lingkaran dan P pada bagian tengahnya, menunjukkan dalam kondisi sedang dioperasikan (aktif).
6. Minyak Rem
- Berbentuk lingkaran dengan tanda seru pada bagian tengahnya.
- Ketika menyala menunjukkan volume minyak rem kurang, dikarenakan ausnya kampas rem akibat penggunaan atau adanya kebocoran. Tambahkan minyak rem dengan jenis yang sama.
7. ABS (Anti-Lock Braking System)