Cara Membedakan Pelek Orisinal dan Replika

Senin, 12 Juli 2021 | 12:48 WIB
Cara Membedakan Pelek Orisinal dan Replika
Ilustrasi pelek mobil. [HSR]

Suara.com - Bagi pencinta otomotif, modifikasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan guna “mempercantik” tampilan mobil dari sisi luar maupun dalam.

Salah satu komponen yang menunjang tampilan mobil dari sisi luar adalah pelek.

Ada beberapa pilihan pelek beredar di pasaran, yaitu pelek orisinal yang biasa disebut pelek ori, ada juga pelek replika, dan pelek TW.

Untuk menghemat pengeluaran, pilihan pelek model replika atau TW biasanya paling banyak diburu para modifikator.

Lalu apa bedanya?

Pelek replika merupakan pelek yang diproduksi semirip mungkin dengan pelek aslinya, mulai dari model, logo, hingga nama pelek itu sendiri.

Ilustrasi velg kaleng. (Shutterstock)
Ilustrasi pelek replika. (Shutterstock)

Pelek TW sendiri adalah penyebutan lain dari pelek replika, artinya sama, yaitu pelek yang diduplikasi.

Sedangkan pelek orisinal adalah yang dari sisi desain, nama, logo dibuat oleh brand itu sendiri.
Tidak ada unsur duplikasi karena hasil desain dan produksi tim internal masing-masing.

Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya, mengatakan, komponen yang menyangkut keamanan berkendara ada baiknya jangan diganti asal-asalan.

Baca Juga: Deretan Modifikasi Mobil yang Bikin Geleng-Geleng Kepala, Unik Tapi Kok Gini...

Walaupun setelah itu mobil akan tampil keren, tetap saja percuma jika mengorbankan sisi keamanan.

Bahkan, hal tersebut akan membuat kerugian yang lebih besar untuk ke depannya.

Menurutnya, pelek itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil.

"Proses pembuatan pelek tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang,” ucap Hendra Wijaya (12/7/2021).

Lebih lanjut, Hendra menyarankan, ada baiknya hindari penggunaan pelek replika yang berisiko.
Walaupun aman di kantong, belum tentu aman buat mobil, terlebih untuk penggunaan harian.

Fenomena pelek replika memang sudah ramai diperbincangkan beberapa tahun ke belakang.
Penggunanya cukup banyak, dan memang tidak ada yang melarang untuk menggunakannya.

Namun, keselamatan berkendara tetap harus diprioritaskan, hal ini dilakukan bukan demi keselamatan diri sendiri saja, melainkan pengguna jalan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI