Suara.com - Sistem transmisi pada mobil telah mengalami perkembangan. Kekinian lebih banyak pabrikan otomotif yang memilih untuk menyematkan transmisi CVT (Continous Variable Transmission) pada mobil matik.
Memang transmisi CVT ini bukanlah teknologi yang benar-benar baru, tapi setidaknya sistem transmisi CVT ini merupakan terobosan di industri otomotif, khususnya untuk mobil.
Namun, apa yang membedakan transmisi CVT dan AT (A Torque Converter) yang sebelumnya banyak digunakan pada mobil matik.
Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari laman Mitsubishi.
Beda Transmisi CVT dengan AT
Jika pada transmisi AT biasa untuk pengoperasiannya menggunakan torque converter, planetary gear set, dan hydraulic control unit.
![Layanan bengkel resmi Mitsubishi di masa PPKM [PT MMKSI via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/03/53320-layanan-bengkel-resmi-mitsubishi.jpg)
Torque converter berfungsi menggantikan kerja pedal kopling pada mobil manual, sementara planetary gear merupakan rasio gigi di dalam sistem transmisi.
Kemudian hydraulic control unit memiliki fungsi untuk mengatur perpindahan gigi saat mobil melaju.
Sementara untuk transmisi CVT, piranti yang digunakan adalah puli dan sabuk baja.
Baca Juga: Truk Listrik Fuso eCanter Akan Diuji Coba di Bali
Kedua komponen ini berfungsi untuk menggerakkan transmisi sementara perubahan gigi rasio akan menyesuaikan berdasarkan putaran mesin.
Pada sistem transmisi CVT, daya dari mesin disalurkan ke roda melalui sabuk baja yang menghubungkan drive pulley dan driven pulley.
Kemduian didorong sistem pompa fluida sehingga tenaga yang disalurkan lebih sempurna pada dua roda menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi secara tepat.
Itu sebabnya sistem perpindahan gigi di transmisi CVT sangat halus, tak ada hentakan seperti yang biasa dirasakan pada transmisi AT.
Keunggulan Transmisi CVT
Dengan mengandalkan sabuk baja dan puli, transmisi CVT juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh transmisi AT konvensional.