Berapa Jarak Tempuh Maksimal untuk Sekali Berkendara Pakai Sepeda Motor?

Ingat, tidak hanya fisik bisa didera kelelahan. Sepeda motor juga demikian.
Suara.com - Sebagai pengendara motor, penting untuk mengetahui jarak tempuh yang aman bagi perjalanan. Utamanya sekali bermotor mesti berapa lama dibolehkan secara maksimal. Meski tidak ada patokan yang pasti mengenai jarak ini.
Akan tetapi, ada dua faktor yang bisa digunakan sebagai patokan soal jarak tempuh maksimal ini. Yaitu kondisi sepeda motor dan kondisi fisik pengendara.
Sebagaimana dikutip dari Wahana Honda, pada jarak tempuh tertentu, disarankan untuk beristirahat. Berikut wacananya:

1. Per tiga jam
Baca Juga: Viral! Sepasang Suami Istri Nekad Naik Haji Pake Sepeda Motor Ternyata Ini Sebabnya
Apabila berencana menempuh perjalanan jauh yang akan memakan waktu lama, maka beristirahatlah setelah naik motor tiga jam. Dengan kecepatan wajar, motor sudah melaju sejauh 100 km selama tiga jam. Jadi, beristirahatlah ketika sudah naik motor sepanjang 100 km.
2. Maksimal delapan jam sehari
Sementara itu dalam sehari, disarankan berkendara motor selama delapan jam. Jadi sekarang, coba hitung. Berapa jam rata-rata yang dihabiskan seharian di atas motor? Setelah delapan jam, tubuh harus beristirahat sepenuhnya.
Selain kondisi fisik sebagai pengendara, kondisi motor pun harus diperhatikan. Bagian-bagian motor harus rutin dicek, terutama di bagian ini:
Baca Juga: Cuaca Sulit Ditebak, Begini Cara Membawa Sepeda Motor Aman Lewati Jalanan Basah
![Oli motor matic berbeda dengan motor manual. Motor matic menggunakan kopling kering. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/29/27831-ganti-oli-motor.jpg)
1. Oli
Gantilah oli setiap menempuh perjalanan sejauh 2.000-3.500 kilometer. Namun, jarak ini bukanlah acuan pasti bagi setiap motor. Bisa mengikuti rekomendasi dari pabrikan.
2. Rem
Seiring penggunaan dalam waktu lama, rem juga harus dicek. Jangan sampai ketika hendak bepergian, rem ternyata keras atau malah blong. Selain itu, waspadai juga panas berlebihan pada tromol, bagi motor yang masih menggunakan teknologi ini.
3. Ban
Seperti halnya rem, ban juga tak boleh luput dari perhatian. Jika sudah mulai sedikit botak, ada baiknya mengganti dengan yang baru, demi keamanan dan keselamatan saat berkendara. Pengguna mesti rajin melihat alur ban.