Hari Kesepuluh Gempa Cianjur, Rekayasa Arus Lalu-Lintas Buka Tutup Tidak Diberlakukan Lagi

Kamis, 01 Desember 2022 | 07:00 WIB
Hari Kesepuluh Gempa Cianjur, Rekayasa Arus Lalu-Lintas Buka Tutup Tidak Diberlakukan Lagi
Kemacetan di jalan lokasi bencana gempa bumi, Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp]

Melintas di lokasi gempa Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, masih terlihat kerumunan warga korban gempa yang menyerbu kendaraan distribusi logistik. Bantuan berasal dari sejumlah yayasan maupun komunitas di luar Kabupaten Cianjur, seperti Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, hingga Palembang.

Iring-iringan kendaraan minibus pengantar bantuan rata-rata sebanyak dua hingga lima unit kendaraan. Satu kendaraan rata-rata diisi lebih dari empat penumpang.

Pendatang di lokasi juga terlihat Warga Negara Asing. Sejumlah tim evakuasi melarang mereka berswafoto di lokasi kejadian karena tidak dilengkapi alat pelindung diri, seperti helm maupun rompi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam perjalanan menembus kemacetan menuju posko Gempa Cianjur, menggunakan sepeda motor trail [Instagram: ridwankamil].
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam perjalanan menembus kemacetan menuju posko Gempa Cianjur, menggunakan sepeda motor trail. Ia menyuarakan tentang tidak eloknya melakukan wisata bencana, mengetuk nurani siapa saja yang datang hanya untuk wefie, selfie atau swafoto bencana sebaiknya tidak datang ke lokasi [Instagram: ridwankamil].

Spanduk bertuliskan "Di sini bukan area selfie dan wisata gempa" tampak terpasang di sejumlah pintu masuk menuju lokasi pengungsian penduduk di Jalan Nagrak Salahuni.

Area perkampungan padat penduduk itu masih menjadi daerah tujuan distribusi bantuan, menyusul jumlah korban gempa yang mencapai 9.000-an jiwa.

Sebagian besar korban tampak mencari sisa harta benda yang masih bisa diselamatkan pada puing bangunan yang runtuh. Sebagian lainnya memperbaiki bangunan yang masih layak secara swadaya.

Koordinator Misi Pencarian Basarnas Jumaril menyebut aktivitas wisata bencana menjadi salah satu pemicu hambatan mobilitas petugas penyelamat karena memicu kemacetan lalu lintas.

"Wisata bencana kalau bisa dihindari. Mobilitas logistik kami terhambat, bukan hanya makanan, juga peralatan," jelas Jumaril.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bahwa proses pencarian korban yang seharusnya berakhir pada Rabu kembali diperpanjang selama tiga hari ke depan atau sampai Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga: Tah, Eta! Imbauan Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Wisata di Kawasan Bencana Menambah Kemacetan, Sampai Mantan Terindah

Perpanjangan waktu pencarian korban gempa Cianjur diputuskan karena hingga Rabu (30/11/2022) masih ada laporan warga hilang yang belum diketemukan.

Misi pencarian korban yang melibatkan Tim SAR gabungan sudah berakhir Rabu, namun melihat kondisi di lapangan dan mengamati masukan para ahli, warga masih ada yang berharap bisa menemukan korban.

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan kepada Bupati Cianjur Herman Suherman, agar pencarian korban gempa bumi di kabupaten itu diperpanjang hingga Sabtu (3/12/2022).

Jika dalam kurun waktu dua pekan proses pencarian korban masih belum ditemukan, maka warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat gempa bisa mengikhlaskan.

Sebelumnya dua kepala desa, yakni Kepala Desa Cijedil dan Kepala Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, melaporkan ada delapan warganya hilang. Laporan dari kepala desa tersebut disampaikan dalam proses pencarian hari kesembilan korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Catatan terkini Gempa Cianjur, tercatat 703 orang korban luka akibat gempa ini, terdapat 39.985 titik pengungsian, 108.720 orang pengungsi terdiri dari 52.987 lelaki dan 55.733 perempuan, 327 orang meninggal dunia, dan 13 orang masih dalam pencarian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI