Mencekam! Pengendara Positif Sabu di Bengkulu Nekat Hunus Pisau ke Polisi Saat Razia

Tasmalinda Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 10:57 WIB
Mencekam! Pengendara Positif Sabu di Bengkulu Nekat Hunus Pisau ke Polisi Saat Razia
detik-detik polisi diserang pengendara motor saat operasi patuh

Suara.com - Sebuah operasi lalu lintas rutin berubah menjadi adegan menegangkan yang terekam jelas oleh kamera CCTV di depan Mako Polres Bengkulu Tengah pada Senin (14/7/2025).

Momen yang kini viral di media sosial itu menunjukkan keberanian seorang anggota Satlantas yang berhadapan dengan pengendara nekat bersenjata tajam dalam gelaran Operasi Patuh Nala 2025.

Semua berawal dari sebuah pemberhentian standar. Petugas Satlantas menghentikan seorang pengendara motor yang melaju tanpa plat nomor, sebuah pelanggaran yang umum dijumpai.

Namun, reaksi pengendara berinisial R (32) ini jauh dari biasa. Alih-alih menunjukkan surat-surat kendaraannya, R justru menunjukkan kepanikan yang ekstrem.

"Saat dihentikan petugas untuk pemeriksaan, pelaku terlihat panik. Tanpa diduga, ia langsung menghunus sebilah pisau yang disembunyikannya dan menyabetkannya secara membabi buta ke arah anggota kami," ungkap seorang saksi mata di lokasi kejadian.

Beruntung, anggota polisi tersebut sigap dan berhasil mengelak dari serangan fatal. Dalam rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana petugas menjaga jarak sambil berusaha menenangkan situasi, sementara R terus mengacungkan pisaunya.

Memanfaatkan kelengahan petugas, R kemudian tancap gas dan kabur, bukan ke jalan raya, melainkan ke arah perkebunan lebat yang berada persis di dekat Mapolres.

Aksi pelarian tersebut tidak berlangsung lama. Tim gabungan Polres Bengkulu Tengah langsung bergerak cepat menyisir area perkebunan. Kurang dari 20 menit, R berhasil diringkus tanpa perlawanan berarti.

Di Balik Kenekatan: Pengaruh Narkoba dan Status Residivis

Baca Juga: Ini Daftar 'Dosa' yang Diincar Polisi di Operasi Patuh Lodaya Bogor 2025, Jangan Sampai Kena Tilang!

Setelah diamankan, teka-teki di balik aksi nekat R mulai terkuak. Hasil tes urine yang dilakukan terhadapnya menunjukkan hasil yang mengejutkan: positif mengonsumsi sabu. Tidak hanya itu, polisi juga menduga R berada di bawah pengaruh minuman keras saat insiden terjadi.

"Dugaan kuat kami, pelaku menyerang karena takut statusnya sebagai pengguna narkoba terbongkar saat razia. Ini adalah bentuk kepanikan," jelas Kasat Narkoba Polres Bengkulu Tengah.

Fakta yang lebih mencengangkan adalah latar belakang R. Ia ternyata bukan orang baru di dunia kriminal. Catatan kepolisian menunjukkan R adalah seorang residivis berbahaya dengan enam catatan kasus kriminal sebelumnya, mulai dari pencurian hingga penganiayaan. Status ini semakin memperberat posisinya.

Kini, R harus menghadapi serangkaian tuduhan berlapis, mulai dari kepemilikan senjata tajam, penyerangan terhadap petugas, hingga penyalahgunaan narkotika. Insiden ini menjadi pengingat keras bagi para petugas di lapangan tentang bahaya tak terduga yang bisa muncul dari pelanggaran lalu lintas yang tampak sepele.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI