BYD Masuk Aliansi Pabrikan China untuk Kembangkan Baterai Solid State

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 19:16 WIB
BYD Masuk Aliansi Pabrikan China untuk Kembangkan Baterai Solid State
BYD masuk aliansi pabrikan baterai EV China yang mengembangkan baterai solid state. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baterai solid state disebut memiliki masa pakai lebih lama, lebih cepat diisi ulang, ukurannya lebih kecil, tetapi mampu menampung energi lebih banyak ketimbang baterai lithium ion yang kini banyak digunakan di pasaran.

Bedanya baterai solid state tidak mengandung komponen cair. Baterai lithium ion diketahui mengandung elektrolit, yang berfungsi untuk mengalirkan lithiun ion.

Baterai solid state punya tingkat densitas energi lebih tinggi ketimbang lithium ion. Karenanya baterai ini bisa menampung lebih banyak energi, meski dengan ukuran yang sama dengan baterai lithium ion.

Dengan kata lain, baterai solid state bisa membuat mobil menempuh jarak lebih jauh. Ukurannya juga bisa lebih kecil dan bobotnya lebih ringan.

Selain itu, baterai solid state juga bisa diisi ulang atau dicas lebih cepat ketimbang baterai lithium ion. Sehingga lebih praktis ketimbang baterai lithium ion.

Yang tak kalah penting, baterai solid state juga lebih aman karena risiko untuk terbakar atau meledak lebih kecil. 

Toyota belum lama ini mengatakan akan mulai menggunakan baterai solid state pada mobil-mobil listriknya pada akhir dekade ini atau sekitar 2028.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI