“Dalam lima lap terakhir di sini, ban belakang mengalami penurunan yang cukup besar. Saya melihat Iannone mulai terjatuh dan kemudian Bulega juga terjatuh di lima lap terakhir. Saya berikan tekanan keras, gunakan rem sebaik-baiknya,” papar Toprak Razgatlioglu.
“Awalnya saya menunggu Bulega karena pembalap lain berusaha sangat keras. Setelah Bulega lewat, saya akan mengikutinya. Setelah dua lap kemudian saya merasa terlalu memaksakan diri. Saya melambat untuk menghemat ban belakang,” imbuhnya.
Senada diungkapkan Alvaro Bautista, rider yang sebelumnya kondang selalu merajai sirkuit di negerinya sendiri ini.
“Trek ini sangat rumit, karena rider harus mengatur ban. Saya berada dalam situasi di mana saya ingin berusaha lebih keras di lap pertama untuk mendapatkan beberapa posisi, namun harus menghemat ban saya,” paparnya.
Sehingga yang ia lakukan adalah tetap tenang dan mengatur ban sebaik mungkin.
“Saat berada di belakang pembalap lain, ban depan tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan saya kesulitan mengerem keras atau memasuki tikungan dengan cepat,” kata Alvaro Bautista.
Begitu pula pengalaman Nicolo Bulega sebagai rookie sukses yang terus gemilang sejak turun perdana di seri WorldSBK Australia 2024.
“Ini balapan panjang pertama saya karena kami melakukan pit stop di Australia. Sayangnya di akhir balapan saya tidak mendapat grip dari ban belakang. Sulit bagi saya untuk mengaturnya dan Toprak sangat cepat, lap time miliknya lebih baik dari saya,” tandas Nicolo Bulega.
Ketiga juara sama-sama memiliki drama mempertahankan ban mereka. Selanjutnya seri depan telah menunggu, WorldSBK siap tampilkan suguhan seru.
Baca Juga: Dua Pembalap Pertamina Enduro VR46 Masuk Top 10, Masalahnya di Tikungan Pertama