Suara.com - Kecelakaan lalu lintas seakan tak bisa terhindarkan. Peristiwa itu seakan terjadi tanpa ada tanda-tanda. Namun demikian, kita perlu melakukan beragam antisipasi.
Namun demikian kita perlu juga mempelajari sistem keselamatan dalam kabin mobil. Ada beberapa hal yang harus dimengerti.
Menyadur dari situs Toyota Astra, saat mengalami tabrakan, sasis bagian depan atau belakang mobil akan lebih mudah remuk. Bukan tanpa sebab, keadaraan ini merupakan bagian dari teknologi keselamatan yang disematkan pada mobil untuk mengurangi fatalitas kecelakaan bagi pengemudi dan penumpang.
Bagian pada sasis depan dan belakang mobil Ini dikenal dengan istilah crumple zone atau zona benturan. Karena faktanya, area depan dan belakang mobil merupakan bagian yang paling rawan benturan dan dorongannya masuk ke kabin mobil.
Crumple zone merupakan area kendaraan yang menerima dan menyerap gaya kinetik yang datang dari arah berlawanan, meredamnya sehingga tidak berlanjut ke kabin mobil dan membuat penghuni kabin mobil lebih aman saat tabrakan. Teknologi ini juga bisa Anda temukan di mobil hybrid Toyota.
Meskipun rapuh, tetapi bagian ini memiliki peran sangat krusial untuk meredam benturan saat mobil terlibat kecelakaan. Energi benturan yang berhasil diserap membuat risiko fatalitas menurun signifikan karena nyawa manusia jauh lebih penting ketimbang bodi mobil yang masih bisa diperbaiki.
Cara Kerja Crumple Zone
![Ilustrasi kecelakaan. [Dok Toyota Astra]](https://www.toyota.astra.co.id/sites/default/files/2024-07/TC%2040%20JUNI%20-PAHAM%20CRUMPLE%20ZONE%20DI%20MOBIL%20%28AFTERSALES%29.jpg)
Ketika mobil mengalami tabrakan, maka bagian Crumple Zone akan langsung rusak secara instan, menyerap semua tenaga kinetik dari arah berlawanan, dan meredam benturan tersebut hingga tidak berlanjut ke kabin mobil.
Crumple Zone Tidak Bekerja Sendiri
Baca Juga: Generasi Muda Indonesia Bersatu Kampanyekan Keselamatan Berkendara di SRC 2024
Meski dirancang untuk membantu menyelamatkan nyawa, Crumple Zone bukanlah pelindung mutlak untuk menjamin keselamatan penumpang. Masih ada teknologi keamanan pasif lain yang bertugas meminimalkan potensi korban jiwa, seperti seat belt dan airbags.