Strategi ini dapat membantu GM menghindari pengawasan potensial dari anggota parlemen AS yang khawatir tentang investasi asing di sektor teknologi kritis.
Dengan bekerja melalui kontrak pasokan, GM dapat memperoleh sel LFP dari TDK dengan harga tetap selama jangka waktu perjanjian jangka panjang.
Pendekatan ini tidak hanya akan melindungi GM dari biaya impor yang signifikan tetapi juga melindunginya dari fluktuasi harga baterai. Selain itu, pendekatan ini memberikan stabilitas di tengah iklim politik yang tidak stabil.
Banyak detail tentang rencana ini masih belum dikonfirmasi dan dapat berubah tergantung pada hasil pemilihan presiden November mendatang.
GM telah menolak untuk mengomentari laporan tersebut tetapi mengatakan bahwa "strategi EV kami difokuskan pada merancang produk yang terus menurunkan biaya, meningkatkan kinerja, dan melokalisasi produksi. Teknologi baterai adalah kunci dari strategi tersebut."
Yang menarik, CATL, yang didirikan oleh Robin Zeng Yuqun pada tahun 2011, memiliki hubungan yang signifikan dengan TDK Jepang.
Zeng sebelumnya mendirikan Amperex Technology Limited (ATL) pada tahun 1999, yang kemudian diakuisisi oleh TDK pada tahun 2005.
Zeng kemudian bekerja sebagai manajer di TDK, menghubungkan karir awalnya secara langsung dengan kemajuan teknologi perusahaan Jepang di sektor baterai.
Baca Juga: Kembaran Wuling Cloud EV Resmi Meluncur, Harga Di Bawah Avanza