Suara.com - Bahlil Lahadalia mengisyaratkan pembatalan pembatasan Pertalite pada 1 Oktober 2024 nanti.
Ia menjelaskan bahwa pengkategorian yang boleh dan yang tidak boleh masih jadi bahasan.
"Feeling saya belum," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini, di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat (20/9/2024).
Bahlil memaparkan bahwa regulasi terkait kebijakan ini masih perlu dikaji secara matang agar tak salah sasaran.
"BBM subsidi masih dibahas sampai sekarang, agar aturan yang dikeluarkan mencerminkan keadilan," imbuhnya.
![Pengendara melakukan pengisian bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Pertamina, Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/10/40036-bbm-subsidi-pertalite-pertamina-spbu.jpg)
"Apa maksudnya keadilan? Targetnya adalah bagaimana subsidi yang diturunkan itu tepat sasaran," tegas Bahlil.
"Nanti kalau sudah selesai saya kabari," tuturnya.
Masih ada celah jika mengacu aturan 1.400cc
Senada dengan pernyataan Bahlil, sejauh ini, selentingan aturan yang sudah keluar ke publik adalah adanya batasan kapasitas mesin mobil, di mana mobil dengan mesin di atas 1.400cc tidak boleh beli Pertalite.
Baca Juga: 5 Mobil Hatchback Bekas Irit dan Keren: Cocok untuk Milenial, Bisa Beli Pertalite
Namun di sisi lain, belum ada patokan lain, sehingga masih ada celah untuk pemanfaatan BBM tanpa subsidi yang tidak tepat sasaran.