Negara Maju vs Negara Berkembang: Perbedaan Pandangan Soal Mobil Masa Depan

Denada S Putri Suara.Com
Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:02 WIB
Negara Maju vs Negara Berkembang: Perbedaan Pandangan Soal Mobil Masa Depan
Ilustrasi mobil/kemudi mobil masa depan. [Ist]

Kurang dari 50% konsumen telah mencoba layanan mobilitas baru, seperti layanan tumpangan (ride-sharing) dan berbagi mobil (car-sharing). Layanan pemesanan kendaraan (ride-hailing), yakni taksi dengan menggunakan sistem antarmuka pengguna digital, sangat populer di semua wilayah.

Hampir dua pertiga (65%) konsumen menyebutkan bahwa risiko keselamatan akibat kesalahan mesin (machine error) menjadi kekhawatiran terbesar mereka dalam mengemudikan kendaraan otonom, dengan tingkat kepercayaan yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan dalam lima tahun terakhir.

Powertrain hybrid dan plug-in hybrid akan memainkan peran penting dalam mobilitas di masa depan, dengan 34% konsumen global mengharapkan kendaraan berikutnya berjenis hibrida. Angka ini sama dengan persentase konsumen yang memilih mesin ICE, dan lebih unggul dari opsi BEV murni dengan hanya 26% konsumen memilihnya.

Saluran penjualan fisik (seperti dealer mobil) masih tetap relevan, dengan lebih dari tiga perempat (77%) konsumen global menyatakan bahwa konsultasi pribadi saat proses pembelian kendaraan menjadi faktor utama dalam meningkatkan kepuasan mereka. Ini kemudian membatasi peluang untuk melakukan digitalisasi penuh, meski terdapat 53% konsumen di Timur Tengah yang terbuka untuk melakukan transaksi secara digital.

Hirotaka Uchida, Partner sekaligus Head of Thailand dan Head of Automotive and Manufacturing Practice di ADL Asia Tenggara, mengungkapkan, asumsi kemajuan global yang lurus menuju pasar otomotif yang terkoneksi, otonom, berbagi, dan elektrik sedang diuji.

"Konsumen saat ini lebih mengutamakan keamanan, keandalan, dan kepemilikan pribadi. Di sisi lain, elektrifikasi semakin bergerak maju dengan dipimpin oleh kendaraan listrik hybrid dan plug-in hybrid," sebutnya

Ia menyatakan, dalam periode transisi ini, penting untuk secara optimal memperkenalkan berbagai teknologi dan produk ke setiap pasar yang memiliki tingkat kemajuan yang berbeda. Produsen otomotif harus membuat keputusan yang jelas apakah mereka akan merespons semua arah atau akan fokus pada teknologi, produk.

"Atau pasar tertentu, tergantung pada sumber daya yang mereka miliki,” lanjutnya.

Baca Juga: BYD Kuasai Pasar Mobil Listrik di Kuartal III 2024, Wuling Terpental

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI