Jangan Tanggung, Aismoli Minta Insentif Motor Listrik Diberikan Langsung 5 Tahun

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 08 November 2024 | 22:12 WIB
Jangan Tanggung, Aismoli Minta Insentif Motor Listrik Diberikan Langsung 5 Tahun
Insentif Motor Listrik Sunra akan dilanjutkan pada 2025. (Foto: Sunra Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia atau Aismoli meminta pemerintah memberikan insentif motor listrik sekaligus untuk lima tahun alih-alih per tahun seperti yang diterapkan tahun ini.

Ketua Umum Aismoli Budi Setiadi mengatakan durasi insentif motor listrik bisa menjadi lima tahun dari yang saat ini satu tahun supaya industri bisa mempersiapkan program tersebut sekaligus mendapatkan kepastian berusaha.

"Kalau bisa, jangan satu tahun. Agak jangka panjang supaya industri bisa menyiapkan," kata Budi.

"Mungkin dari kita idealnya lima tahun," lanjut dia. 

Budi mengatakan asosiasi bertemu dengan perwakilan pemerintah untuk membahas kelanjutan pemberian insentif motor listrik pada 2025. Secara garis besar mereka memberikan tiga usulan kepada pemerintah, yaitu penambahan waktu, besaran insentif dan kuota insentif.

Budi mengatakan besaran insentif masih mengikuti nominal yang berlaku pada 2023 dan 2024, yaitu Rp 7.000.000.

Sementara untuk kuota motor listrik, Aismoli menyanggupi jika alokasi motor subsidi dinaikkan menjadi 200.000 unit. Belum jelas apakah kuota tersebut untuk program berjangka satu tahun atau lima tahun.

"Kalau tahun depan kuota dinaikkan sampai angka 200.000 (unit), kita siap produksi," kata Budi.

Optimisme jumlah produksi didasari semakin banyak pabrik motor listrik di Indonesia. Menurut Aismoli, saat ini terdapat 45 pabrik motor listrik dari semua merek yang ada, sementara pada 2019 jumlahnya hanya sembilan.

Baca Juga: IMOS 2024 Jadi Ajang Temu Kenal Duo Honda Icon e: dan CUV e: dengan Publik

Kuota insentif motor listrik tahun ini sebesar 60.000 unit pun berhasil dipenuhi sehingga asosiasi menyanggupi jika kuota menjadi 200.000 unit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI