Suara.com - Volkswagen AG telah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin serikat pekerja yang akan melihat produsen mobil ini memotong 35.000 pekerjaan di Jerman pada tahun 2030.
Pemotongan ini diperkirakan akan menghemat pengeluaran perusahaan, yang akan dicapai melalui kombinasi pengurangan tenaga kerja secara bertahap, pensiun dini, dan pembelian sukarela, menurut laporan Arena EV.
Kesepakatan ini terjadi setelah berbulan-bulan negosiasi tegang antara Volkswagen dan serikat pekerjanya.
Para pekerja telah melakukan dua aksi mogok besar dalam sebulan terakhir, yang terbesar dalam sejarah perusahaan, untuk memprotes rencana pemotongan pekerjaan ini.
Menurut ketentuan kesepakatan, Volkswagen setuju untuk mempertahankan 10 pabriknya di Jerman tetap beroperasi dan memberlakukan kembali perjanjian keamanan kerja hingga tahun 2030.
Namun, para pekerja setuju untuk mengorbankan beberapa bonus, mengurangi pekerjaan permanen untuk para trainee, dan mengurangi kapasitas di lima pabrik dengan total sekitar 700.000 kendaraan.
Selain pemotongan pekerjaan, para manajer Volkswagen juga akan menghadapi pemotongan gaji yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
![Tampilan Volkswagen ID.Buzz penerus VW Combi [Reuters/Benoit Tessier via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/10/80682-volkswagen-idbuzz-02.jpg)
Sekitar 4.000 manajer tidak akan menerima bonus yang setara dengan sekitar 10% dari pendapatan tahunan mereka tahun depan, dengan pengurangan kecil hingga akhir dekade.
Serikat pekerja juga mendorong kepemimpinan senior, termasuk CEO Oliver Blume, untuk mengambil pemotongan gaji sebesar 10%.
Baca Juga: Ketergantungan dengan Mobil Rupanya Bikin Kepuasan Hidup Merosot, Kata Riset
Pemotongan pekerjaan dan gaji ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Volkswagen untuk memangkas biaya dan merampingkan produksi.