Suara.com - Ketika mobil tiba-tiba mogok atau mulai sering masuk bengkel, pertanyaan besar pun muncul: lebih baik memperbaiki atau beli mobil baru?
Jawaban dari dilema ini tergantung pada berbagai faktor, mulai dari kondisi mobil hingga kemampuan finansial.
Berikut adalah panduan untuk membantu Anda mengambil keputusan terbaik dirangkum dari Mechanic Base.
Alasan Memperbaiki Mobil Lama

1. Lebih Murah
Secara umum, memperbaiki mobil lama lebih murah dibandingkan membeli yang baru. Misalnya, biaya mengganti transmisi bisa mencapai Rp45 juta, sementara mobil baru dengan spesifikasi serupa bisa berharga ratusan juta rupiah.
Jika biaya perbaikan masih lebih rendah dari harga beli kendaraan lain, mempertahankan mobil lama bisa jadi pilihan lebih hemat.
2. Tidak Ada Depresiasi
Mobil baru langsung mengalami penurunan nilai sekitar 20-30% di tahun pertama. Sebaliknya, mobil lama sudah melewati fase depresiasi terbesar, sehingga nilai jualnya lebih stabil.
Baca Juga: Dapat Insentif, Toyota Akan Kembalikan Duit Konsumen Pembeli Zenix dan Yaris Cross Hybrid
3. Belum Siap Membeli Mobil Baru
Jika kondisi finansial belum memungkinkan untuk membeli mobil baru, memperbaiki mobil lama bisa menjadi solusi sementara hingga tabungan cukup untuk membeli yang baru.
4. Faktor Emosional
Banyak orang memiliki keterikatan emosional dengan mobil mereka, entah karena merupakan mobil pertama atau memiliki kenangan spesial.
Jika Anda masih ingin mempertahankannya dan biaya perbaikan masih masuk akal, tak ada salahnya memperbaikinya.
Alasan Membeli Mobil Baru