Daripada mengambil untung besar dalam sekali waktu—tapi kehilangan potensi kunjungan jangka panjang—lebih baik bangun reputasi lewat pelayanan yang tulus dan profesional. Ingat pepatah: jangan sampai "sekali dayung, dua tiga pulau tenggelam" malah berubah jadi “sekali tarik tarif, semua wisatawan minggat.”
Wisata bukan sekadar jual pemandangan, tapi juga soal rasa, pengalaman, dan kesan yang dibawa pulang.
Pelajaran berharga dari kasus ini: diperlukan keseimbangan antara profit dan kepuasan pengunjung. Destinasi wisata bukan hanya soal mengumpulkan pundi-pundi, tapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas wisatawan. Semoga ini menjadi cambuk bagi para pengelola wisata untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan berkelanjutan.
Bagaimana menurut Anda tentang fenomena tarif parkir yang lebih mahal dari Pertamax ini?