Yamaha menunjukkan kinerja relatif stabil dengan penurunan hanya 1 persen, sementara Indian berhasil meningkatkan penjualan sebesar 8,1 persen.
Di sisi lain, merek seperti KTM (-30,3%), Suzuki (-18,5%), dan BMW (-15,4%) turut merasakan dampak buruk dari perlambatan ekonomi.
Faktor Penyebab Penurunan Harley-Davidson
Sebagai merek yang identik dengan gaya hidup Amerika, Harley-Davidson menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansinya. Penurunan ekonomi memperburuk kondisi, tetapi ada faktor lain yang memengaruhi.
Motorcycle Data mengungkap bahwa salah satunya adalah persaingan ketat dari merek asing yang menawarkan sepeda motor dengan spesifikasi modern dan harga lebih terjangkau.
Kawasaki, misalnya, telah menarik perhatian konsumen dengan produk yang inovatif dan efisien.
Selain itu, preferensi konsumen muda mulai bergeser ke sepeda motor yang lebih ringan, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.

Harley-Davidson, yang terkenal dengan sepeda motor besar dan bertenaga tinggi, belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan perubahan ini, membuatnya semakin sulit bersaing di pasar.
Penurunan tajam Harley-Davidson di pasar domestik menunjukkan bahwa bahkan ikon otomotif pun tidak kebal terhadap perubahan pasar dan tantangan ekonomi.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Sepeda Motor Bekas, Harga Kurang dari 5 Juta Rupiah
Dengan Kawasaki berhasil mengambil posisi kedua, Harley-Davidson perlu melakukan inovasi signifikan untuk kembali bersaing.
Di tengah perlambatan pasar sepeda motor AS, merek-merek harus beradaptasi dengan preferensi konsumen yang berubah dan menghadirkan produk yang relevan.
Akankah Harley-Davidson mampu untuk bangkit dari keterpurukan ini? Hanya waktu yang akan menjawab.