Suara.com - Perusahaan teknologi Polytron mulai merambah industri otomotif dengan meluncurkan mobil listrik Polytron G3 di Indonesia. Namun diketahui model ini sebenarnya sudah dipasarkan di negera asalnya, China, dengan nama Skyworth K.
Kehadiran mobil listrik Polytron G3 merupakan hasil kolaborasi Polytron dengan Skyworth Auto. Skyworth Auto merupakan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang berpusat di Nanjing, China, dan sudah berdiri sejak 2017.
Perusahaan ini diketahui memang memiliki sudah memasarkan sejumlah kendaraan listrik seperti Skyworth K dan CE11.
Di negara asalnya, Skyworth K yang di Indonesia diberi nama Polytron G3 menggendong baterai berkapasitas 85.97 kWh dengan jarak tempuh maksimal 620 km berdasarkan pengetesan NEDC.
Mobil listrik ini diklaim bisa melesat dari nol hingga 100 km/jam hanya dalam waktu 9,6 detik.
![Mobil listrik Polytron G3 dan G3+ diluncurkan di Jakarta, Selasa (6/5/2025). [Suara.com/Liberty Jemadu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/44503-polytron-g3.jpg)
Sedangkan Polytron G3 menggunakan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh. Dengan kapasitas baterai yang lebih kecil, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 402 km, berdasarkan standar CLTC.
Sementara puncak daya yang mampu dihasilkan adalah 150kW (201 hp) dan torsi 320 Nm. Secara akselerasi tidak terdapat perbedaan, Polytron G3 mampu melesat dalam waktu 9,6 detik.
Secara dimensi, mobil listrik ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan para kompetitor di kelasnya, seperti Omoda E5 dan BYD Atto 3. Polytron G3 memiliki panjang 4.720 mm, lebar 1.908 mm, tinggi 1.696 mm dan jarak sumbu roda 2.800 mm.
Mobil listrik ini menggunakan ban berukuran 235/50 R19 di depan dan belakang untuk tipe G3 dan G+ menggunakan ban lebih besar, yakni berukuran 245/45 R20. Selain itu khusus untuk Polytron G3+, ada panoramic sunroof.
Baca Juga: Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
Polytron G3 dijual di Indonesia dalam dua skema. Pertama adalah skema sewa baterai atau Battery-as-a-Service (BaaS) dan kedua membeli putus, alias skema yang membeli mobil sekaligus baterai.
Untuk skema sewa baterai, harga Polytron G3 adalah Rp 299 juta dengan biaya sewa baterai Rp 1,2 juta per bulan. Sementara Polytron G3 dijual seharga Rp 339 juta plus sewa baterai Rp 1,2 juta per bulan.
Sementara dengan skema kedua, pembeli bisa mendapatkan Polytron G3 dengan harga Rp 419 juta dan untuk G3+ dengan harga Rp 459 juta. Adapun untuk sewa baterai, konsumen akan mendapatkan limit jarak tempuh 1.500 km per bulan.
Polytron Bantah Hasil Rebadge
Rebadge atau rebadging sendiri adalah praktik menjual kembali produk (biasanya mobil) dengan merek atau logo yang berbeda dari produk aslinya.
Secara sederhana, rebadge berarti memodifikasi sebuah produk hanya dengan mengganti nama merek atau emblem, tanpa mengubah desain atau spesifikasi yang signifikan.